JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima petinggi General Electric Company di Istana Negara, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, hadir Chief Executive Officer (CEO) GE Hendrik Sartiago. Sementara Presiden Jokowi didampingi Meneteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Usai pertemuan, Sudirman menjelaskan, GE tertarik bekerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kerjasama itu terkait pembangunan fasilitas listrik di daerah-daerah timur Indonesia. "Jadi mau membangun distributed gas turbine untuk wilayah timur," kata Sudirman, Selasa (20/10) di Istana Negara, Jakarta. Sudirman memandang GE sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan teknologi yang cukup kuat. Sudirman yakin, dengan kemampuannya itu, dalam sembilan GE bisa membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 1.000 Megawatt (MW). Kerjasama itu nantinya tidak akan langsung dilakukan dengan PLN, namun dengan anak usahanya. Harapannya, dengan kerjasama ini bisa mempercepat elektrifikasi yang ingin dicapai pemerintah. Namun Sudirman masih enggan menyebutkan nilai investasi dari kerjasama ini. Sebab, kata Sudirman, hal ini terkait kepentingan korporasi dan merupakan tanggung jawab kementerian lain.
Pemerintah gandeng GE untuk listrik di daerah
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima petinggi General Electric Company di Istana Negara, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, hadir Chief Executive Officer (CEO) GE Hendrik Sartiago. Sementara Presiden Jokowi didampingi Meneteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Usai pertemuan, Sudirman menjelaskan, GE tertarik bekerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kerjasama itu terkait pembangunan fasilitas listrik di daerah-daerah timur Indonesia. "Jadi mau membangun distributed gas turbine untuk wilayah timur," kata Sudirman, Selasa (20/10) di Istana Negara, Jakarta. Sudirman memandang GE sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan teknologi yang cukup kuat. Sudirman yakin, dengan kemampuannya itu, dalam sembilan GE bisa membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 1.000 Megawatt (MW). Kerjasama itu nantinya tidak akan langsung dilakukan dengan PLN, namun dengan anak usahanya. Harapannya, dengan kerjasama ini bisa mempercepat elektrifikasi yang ingin dicapai pemerintah. Namun Sudirman masih enggan menyebutkan nilai investasi dari kerjasama ini. Sebab, kata Sudirman, hal ini terkait kepentingan korporasi dan merupakan tanggung jawab kementerian lain.