Pemerintah gelar lelang SUN dengan target indikatif Rp 33 triliun pada Selasa (3/8)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa 3 Agustus 2021. Pada lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 33 triliun - Rp 49,5 triliun dari tujuh seri yang ditawarkan.

Merujuk dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, ketujuh seri SUN yang akan dilelang adalah seri SPN (Surat Perbendaharaan Negara) dan FR (Fixed Rate). Lelang ini dilakukan guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.

Berikut ketujuh seri SUN yang akan dilelang:


1. SPN12211104 yang jatuh tempo pada 4 November 2021 dengan imbalan diskonto 2. SPN12220527 yang jatuh tempo pada 27 Mei 2022 dengan imbalan diskonto 3. FR0090 yang jatuh tempo pada 15 April 2027 dengan imbalan 5,125%. 4. FR0091 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2032 dengan imbalan 6,375%. 5. FR0088 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036 dengan imbalan 6,25% 6. FR0092 yang jatuh tempo pada 15 April 2042. dengan imbalan 7,125%. 7. FR0089 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 dengan imbalan 6,875%

Baca Juga: Aksi pencarian dana di pasar modal ramai, minat investor masih tinggi

Lelang ini akan dibuka pada Selasa, 3 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sedangkan tanggal setelmen jatuh pada Kamis, 5 Agustus 2021.

Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah).

Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. 

Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.

Selanjutnya: Likuiditas berlimpah, simak prospek penyerapan emisi IPO dan surat utang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi