Pemerintah Genjot Produksi Gas Untuk Kurangi Subsidi Listrik



JAKARTA.Untuk menekan alokasi subsidi listrik dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2010 pemerintah bakal memaksa peningkatan produksi gas. Dengan peningkatan produksi maka diharapkan defisit gas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan tertutupi sehinggasecara tidak langsung bakal menurunkan nilai subsidi listrik.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu mengatakan pemenuhan kebutuhan gas adalah yang paling penting untuk menurunkan nilai subsidi listrik. “Gas ini penting, jadi dipaksakan saja produksinya agar tidak defisit,” ujar Anggito di Jakarta, hari ini. Ia menambahkan, PLN telah meminta agar ada perubahan nilai subsidi listrik dengan adanya defisit gas tersebut sebesar Rp 55 triliun, namun hal tersebut akan dibahas pada rapat bersama Komisi VII DPR RI.

“Masalah tarif dasar listrik dan perubahan margin yang akan mempengaruhi subsidi akan dibahas dengan Komisi VII,” katanya.Dalam nota keuangan dan RAPBN-P 2010 beban subsidi listrik pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp 54,5 triliun atau naik 44,2% dari alokasi awal APBN 2010 yang sebesar Rp 37,8 triliun.


Kenaikan beban tersebut antara lain disebabkan meningkatnya asumsi harga minyak mentah Indonesia menjadi US$77 per barel, penundaan kenaikan tarif dasar listrik dari semula yang direncanakan di awal tahun ini menjadi awal semester II, 2010, kurangnya pembayaran subsidi listrik tahun lalu sebesar Rp4 triliun dan kenaikan margin PT PLN yang saat ini menjadi 8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa