JAKARTA. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata. Masih banyak hal yang harus segera disiapkan pemerintah untuk menghadapi persaingan sebelum MEA berlaku. Salah satunya adalah tenaga kerja yang terampil. Tanpa itu maka Indonesia akan sulit bersaing dengan negara-negara lain di kawasan. Oleh karenanya, kini pemerintah sedang menggenjot agar tenaga kerja asal Indonesia memiliki sertifikasi sesuai dengan standar regional. Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Sumarna F. Abdurrahman mengatakan, pihaknya akan mulai mensertifikasi tenaga di 12 sektor industri yang menjadi prioritas MEA. Saat ini baru satu sektor industri yang sudah disertifikasi, yaitu pariwisata. Sementara sertifikasi 11 sektor industri lainnya baru akan dimulai beberapa bulan mendatang. Sektor-sektor tersebut di antaranya sektor agro, kayu, karet, elektronika, perikanan, tekstil dan otomotif.
Pemerintah genjot sertifikasi tenaga kerja
JAKARTA. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata. Masih banyak hal yang harus segera disiapkan pemerintah untuk menghadapi persaingan sebelum MEA berlaku. Salah satunya adalah tenaga kerja yang terampil. Tanpa itu maka Indonesia akan sulit bersaing dengan negara-negara lain di kawasan. Oleh karenanya, kini pemerintah sedang menggenjot agar tenaga kerja asal Indonesia memiliki sertifikasi sesuai dengan standar regional. Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Sumarna F. Abdurrahman mengatakan, pihaknya akan mulai mensertifikasi tenaga di 12 sektor industri yang menjadi prioritas MEA. Saat ini baru satu sektor industri yang sudah disertifikasi, yaitu pariwisata. Sementara sertifikasi 11 sektor industri lainnya baru akan dimulai beberapa bulan mendatang. Sektor-sektor tersebut di antaranya sektor agro, kayu, karet, elektronika, perikanan, tekstil dan otomotif.