Pemerintah genjot suplai gas buat industri keramik



JAKARTA. Pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintah menjadi peluang bagi industri keramik dalam negeri untuk meningkatkan potensinya.

Demikian disampaikan Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Harjanto saat membuka Pameran bahan material bangunan dan keramik, Keramika 2016 dan Megabuild Indonesia 2016 di Jakarta, Kamis.

"Yang perlu dicermati bahwa ada pertimbangan yang perlu ditingkatkan, kita tahu untuk infrastruktur telah dianggarkan Rp 5.000 triliun, ini bisa jadi peluang bagi industri dalam negeri khususnya keramik dan konstruksi," ujar Hardjanto.


Harjanto menyampaikan, pemerintah akan mendorong kontinuitas pasokan gas untuk kebutuhan bahan baku produksi keramik, termasuk mengupayakan harga yang lebih terjangkau.

"Pemerintah memastikan adanya sumber daya alam buat industri. Terkait harga (gas), mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diturunkan, ada penyesuaian dari harga energi," kata Harjanto.

Sementara itu. Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga mengatakan, yang digelar di Jakarta Convention Center pada 17-20 Maret 2016 ini dinilai tepat untuk diselenggarakan meski di tengah situasi ekonomi yang sedang sulit.

"Memang agak berat tapi karena kita ingin maju, jadi kami anggap perlu untuk adakan pameran seperti ini untuk memperkenalkan produk terbaru dari industri keramik Indonesia," kata Elisa.

Diketahui, selama 30 tahun terakhir, perkembangan industri keramik nasional menjadi salah satu industri unggulan dalam negeri dan prospek industri keramik nasional memiliki peluang cukup besar untuk jangka waktu yang cukup panjang.

Hal itu seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, terutama untuk jenis tile atau ubin karena didukung oleh pertumbuhan pembangunan baik properti maupun perumahan.

Menurut data Kemenperin, pada 2014, industri keramik Indonesia memiliki kapasitas 1,8 juta m2/hari dan produksi 1,6 juta m2/hari.

Hasil produksi 87 persen diserap pasar lokal dan 13 persen di ekspor, di mana nilai penjualan industri keramik mencapai Rp30 triliun dan diproyeksikan pada tahun 2015 mencapai Rp36 triliun.

Saat ini, produsen keramik lantai dan dinding berjumlah 35 perusahaan dengan jumlah pabrik keseluruhan 95 unit.

Secara keseluruhan industri keramik mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan