Pemerintah hanya menyerap Rp 6,4 triliun pada lelang SBSN, di bawah target indikatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada hari ini, Selasa (29/9).

Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk turun. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk hanya sebesar Rp 19,86 triliun. Jumlah ini turun dibandingkan lelang SBSN yang digelar sebelumnya, yakni Selasa (15/9) yang mencapai Rp 20,79 triliun.

Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 6,4 triliun pada lelang kali ini. Jumlah ini di bawah target indikatif yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10 triliun. 


Dalam lelang sukuk kali ini, seri PBS05 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2033 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 6,719 triliun.

Namun, seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali ini adalah justru seri PBS028. Nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 2 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 7,50%.

Baca Juga: SR013 laris manis, pemerintah mengejar penerbitan ORI018 mulai pekan ini

Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:

1. SPN-S 02032021 yang jatuh tempo pada 2 Maret 2021. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 1,32 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 700 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,12%.

2. PBS027 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,18 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,2 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,56%.

3. PBS026 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,99 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,6 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,30%

4. PBS003 yang jatuh tempo pada 15 Januari 2027. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 201 miliar. Pemerintah tidak memenangkan seri ini.

5. PBS025 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 6,72 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 900 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,13%

6. PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 6,45 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,5%.

Baca Juga: Jam transaksi diperpanjang, pasar obligasi bisa makin bergairah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati