Pemerintah harap Iran bangun kilang di Indonesia



JAKARTA. Kesempatan investor untuk membangun kilang di Indonesia semakin terbuka lebar. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM nomor 35 tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pembangunan Kilang Minyak di Dalam Negeri oleh Badan Usaha Swasta. Dari situ pemerintah berharap banyak investor asing tertarik membangun kilang di dalam negeri pasca terbitnya aturan tersebut.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pemerintah telah mengundang beberapa investor salah satunya investor dari Iran untuk membangun kilang di Indonesia. Ada dua cara yang bisa ditempuh oleh investor Iran yaitu salah satunya melalui keiikutsertaan dalam kilang Bontang.

Sampai saat ini pemerintah memang belum memutuskan tetap menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) atau penugasan kepada Pertamina untuk pembangunan kilang Bontang. "Yang jelas di Bontang butuh investor. Kami berharap Iran menjadi salah satu kandidat yang investasi di sana karena mereka punya crude dan harganya relatif murah," jelas Wiratmaja pada Senin (29/11).


Selain melalui keikutsertaan dalam kilang Bontang, Wiratmaja juga bilang investor Iran bisa membangun kilang sendiri. Pemerintah pun akan memberikan insentif yang sudah tertuang dalam Permen Kilang Swasta seperti insentif fiskal dan non fiskal, kebebasan untuk menentukan kapasitas kilang dan sumber pasokan minyak, dan pemberian izin badan usaha niaga bagi investor yang membangun kilang di Indonesia.

"Pemasaran kilang swasta kami mengutamakan untuk pemenuhan di dalam negeri dan dapat menjual langsung ke pengguna akhir. Untuk yang bangun kilang di Indonesia diberi izin usaha niaga umum,"ujar Wiratmaja.

Sejauh ini, Indonesia dan Iran telah melakukan kerja sama dalam bentuk pembelian LPG dari Iran untuk kebutuhan Indonesia. Dalam waktu dekat, Iran juga akan memasok minyak mentah ke Indonesia. Selain itu, Indonesia melalui Pertamina juga tengah melakukan kajian untuk bisa berinvestasi di ladang-ladang migas di Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini