Pemerintah harap perluasan B20 bisa naikkan harga CPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perluasan bahan bakar B20 untuk Public Service Obligation (PSO) dan Non PSO resmi diluncurkan hari ini, Jumat (31/8). Dengan begitu, mulai Sabtu (1/9) besok, tidak akan ada lagi penggunaan B0.

Kebijakan ini dianggap salah satu kebijakan yang tepat untuk menghemat devisa negara. Pasalnya, crude palm oil (CPO) akan dicampurkan dengan solar. Dengan begitu, kebutuhan solar akan semakin berkurang.

Selain menghemat devisa negara, kebijakan perluasan B20 ini pun diharapkan dapat mendorong harga CPO. “Kita tahu bahwa produksi dan stok CPO sedang tinggi. Kalau dia mulai berkurang dalam beberapa bulan ke depan, kita bisa berharap dalam beberapa bulan ke depan, paling tidak tahun depan, harganya bisa membaik,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.


Berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Wakil Ketua Umum Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang pun mengatakan, adanya perluasan B20 ini bisa menciptakan tambahan permintaan baru untuk minyak sawit.

Togar pun berharap, dengan adanya penambahan permintaan baru ini, harga minyak sawit setidaknya bisa tertahan atau justru bisa meningkat.

Lebih lanjut Darmin menyampaikan, kebijakan perluasan B20 ini sudah disampaikan terhadap semua pihak mulai dari kementerian terkait, produsen dan penyalur bahan bakar, juga kepada pemakai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto