Pemerintah harap VW tak keder melihat GM



JAKARTA. Keputusan General Motors (GM) menutup pabrik Chevrolet Spin di Indonesia dikhawatirkan menular  pada pabrikan otomotif lain yang ingin ekspansi ke Indonesia. Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian menyampaikan kekhawatiran ini, Senin (9/3).

Maklum, produsen mobil Eropa, Volkswagen (VW),  misalnya, yang sebelumnya telah menyatakan minat membangun pabrik, hingga kini belum ada tanda-tanda merealisasikan. "Bisa saja mereka khawatir nasibnya sama dengan pabrik (GM)," kata Soerjono kepada KONTAN.

Perlu diketahui, rencana Volkswagen membikin pabrik di Indonesia sudah dilontarkan sejak tiga tahun lalu. Namun, rencana ini tak kunjung terealisasi. Soerjono berharap Volkswagen tetap merealisasikan rencana itu.


Saat ini, Volkswagen telah merakit beberapa produknya melalui fasilitas perakitan milik Garuda Mataram Motor, anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Untuk fasilitas perakitan ini, Volkswagen merakit varian VW Golf dan Tiguan berkapasitas 2.000 unit per tahun.

Hingga kini manajemen Volkswagen belum memberikan kepastian soal pabrik ini. Rully Johan, Public Relation Manager Volkswagen Indonesia menyatakan tak bisa memberikan informasi soal rencana pembangunan pabrik ini. "Kami masih menunggu arahan dari principal," kata Rully.

Terlepas dari masalah pabrik ini, Rully bilang, tahun ini Volkswagen ingin memperkuat pasar dengan menyuguhkan produk baru di Indonesia. Yang menarik, kata Rully, Volkswagen akan menghadirkan mobil yang harganya siap bersaing dengan mobil Jepang. "Kami berharap bisa menghadirkan mobil dengan harga tak jauh beda dengan mobil Jepang," kata Rully.

Walaupun tak punya target khusus, Rully memperkirakan, penjualan tahun ini sama dengan tahun lalu. Sepanjang tahun 2014, Volkswagen mencatat penjualan 1.005 unit. Bulan Januari 2015, penjualannya Volkswagen turun 18,3% menjadi 58 unit ketimbang Januari 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia