JAKARTA. Meski rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah belum juga dimulai, rupanya pemerintah sudah menghitung perkiraan harga jual listriknya. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan kisaran harga listrik sebesar US$ 6,7 sen per kilo watt hour (KwH). Kepala Pusat Pengelolaan Resiko Fiskal Kemenkeu, Freddy Riskon Saragih berpendapat, kisaran harga itu masih di bawah rata-rata. "Tarifnya level US$ 6,7 sen per KwH, itu murah sekali," katanya, Kamis (02/9). Sementara itu mengenai pembebasan lahan bakal area PLTU berkapasitas 2x1000 megawatt (MW) itu, saat ini masih tersisa dua lahan warga yang belum dibebaskan dengan total luas sekitar 7,7 hektare (ha). Dus, proses financial close hingga kini belum bisa dilakukan.
Pemerintah hargai listrik Batang US$ 6,7 S
JAKARTA. Meski rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah belum juga dimulai, rupanya pemerintah sudah menghitung perkiraan harga jual listriknya. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan kisaran harga listrik sebesar US$ 6,7 sen per kilo watt hour (KwH). Kepala Pusat Pengelolaan Resiko Fiskal Kemenkeu, Freddy Riskon Saragih berpendapat, kisaran harga itu masih di bawah rata-rata. "Tarifnya level US$ 6,7 sen per KwH, itu murah sekali," katanya, Kamis (02/9). Sementara itu mengenai pembebasan lahan bakal area PLTU berkapasitas 2x1000 megawatt (MW) itu, saat ini masih tersisa dua lahan warga yang belum dibebaskan dengan total luas sekitar 7,7 hektare (ha). Dus, proses financial close hingga kini belum bisa dilakukan.