KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai jalan memutar untuk menguasai saham 51% di PT Freeport Indonesia (PTFI), pemerintah diminta cermat dalam mengambil 40% Participating Interest (PI) milik Rio Tinto di tambang Grasberg Timika, Papua. Pasalnya, saat ini sesuai dengan perjanjian bersama dengan Freeport Indonesia, Rio Tinto baru bisa mengambil produksi penuh 40% itu pada tahun 2022. Sementara, saat ini, diketahui, porsi produksi yang diterima oleh Rio Tinto hanyalah 40% kelebihan produksi yang digarap oleh Freeport. Hal itu dikatakan oleh, Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Ciruss) Budi Santoso. Ia menilai, bahwa Rio Tinto baru memiliki hak pembagian produksi pada tahun 2022.
Pemerintah harus cermat ambil 40% PI Rio Tinto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai jalan memutar untuk menguasai saham 51% di PT Freeport Indonesia (PTFI), pemerintah diminta cermat dalam mengambil 40% Participating Interest (PI) milik Rio Tinto di tambang Grasberg Timika, Papua. Pasalnya, saat ini sesuai dengan perjanjian bersama dengan Freeport Indonesia, Rio Tinto baru bisa mengambil produksi penuh 40% itu pada tahun 2022. Sementara, saat ini, diketahui, porsi produksi yang diterima oleh Rio Tinto hanyalah 40% kelebihan produksi yang digarap oleh Freeport. Hal itu dikatakan oleh, Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Ciruss) Budi Santoso. Ia menilai, bahwa Rio Tinto baru memiliki hak pembagian produksi pada tahun 2022.