KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar finansial negara berkembang termasuk Indonesia sejak awal pekan ini tertekan. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) serta krisis mata uang Turki, Lira membuat rupiah serta IHSG mengalami koreksi. Sejak awal tahun, rupiah dicatatkan telah melemah sebesar 7,59% terhadap dollar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,73% , dan ditutup pada level 5.769,88, Selasa (14/8). Sementara, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah (SUN) untuk seri acuan 10 tahun telah menembus level psikologis 8%. Budi Hikmat, Direktur Strategi dan Kepala Makro Ekonomi PT Bahana TCW Investment Management mengatakan, pemerintah Indonesia harus berhati-hati dengan defisit transaksi berjalan yang telah menembus angka 3% terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB).
Pemerintah harus hati-hati dengan defisit transaksi berjalan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar finansial negara berkembang termasuk Indonesia sejak awal pekan ini tertekan. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) serta krisis mata uang Turki, Lira membuat rupiah serta IHSG mengalami koreksi. Sejak awal tahun, rupiah dicatatkan telah melemah sebesar 7,59% terhadap dollar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,73% , dan ditutup pada level 5.769,88, Selasa (14/8). Sementara, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah (SUN) untuk seri acuan 10 tahun telah menembus level psikologis 8%. Budi Hikmat, Direktur Strategi dan Kepala Makro Ekonomi PT Bahana TCW Investment Management mengatakan, pemerintah Indonesia harus berhati-hati dengan defisit transaksi berjalan yang telah menembus angka 3% terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB).