JAKARTA. Pengamat energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmi Radi menilai harga premium seharusnya bisa turun lebih besar. Namun, pemerintah ternyata hanya menurunkan harga sebesar Rp 150 per liter. Padahal, menurut perhitungannya seharusnya bisa turun hingga Rp 500 per liter.
Pemerintah harus transparan kelola dana energi
JAKARTA. Pengamat energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmi Radi menilai harga premium seharusnya bisa turun lebih besar. Namun, pemerintah ternyata hanya menurunkan harga sebesar Rp 150 per liter. Padahal, menurut perhitungannya seharusnya bisa turun hingga Rp 500 per liter.