HONG KONG. Pemerintah Hong Kong membatalkan pertemuan di balai kota untuk pertama kalinya, karena kekhawatiran potensi kerusuhan publik oleh demonstran pro demokrasi.

Menurut Jurubicara Kantor Ketua Eksekutif Hong Kong, sesi pertemuan antara Leung dengan publik ini batal karena situasi dan atmosfer di sekitar kota yang masih suram.

Pertemuan ini dilakukan setidaknya tiga kali per tahun. Pertemuan ini bertujuan untuk mengukur opini publik menjelang kebijakan tahunan dan pengumuman anggaran. Pembatalan pertemuan ini berarti bahwa Occupy Central yang berakhir pada 15 Desember masih berpengaruh.

Joseph Cheng, Profesor Ilmu Politik City University of Hong Kong kepada mengatakan, pembatalan ini memberi kesan bahwa Pemerintah Hong Kong tidak berniat menampung dialog publik. "Occupy Central menunjukkan bahwa masyarakat Hong Kong terbelah dan cara terbaik untuk menutup celah ini adalah memberi peluang bagi seluruh komunitas," kata Cheng kepada Bloomberg.

Editor: Sanny Cicilia