KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Hong Kong akan menunda pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca tahun ini di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan hubungan antara suntikan vaksin AstraZeneca dan kasus pembekuan darah yang sangat langka. Mengutip
Reuters, Jumat (9/4), Hong Kong memesan 7,5 juta dosis vaksin AstraZeneca dari perusahaan Inggris-Swedia yang dijadwalkan tiba pada paruh kedua tahun 2021. Menteri Kesehatan Sophia Chan mengatakan Hong Kong memiliki pasokan vaksin yang cukup, dengan total 15 juta dosis BioNTech Jerman dan Sinovac China, dua vaksin yang tersedia di kota itu.
“Meskipun kami telah menandatangani perjanjian pra-pembelian dengan AstraZeneca, kami yakin vaksin AstraZeneca tidak perlu dipasok ke Hong Kong tahun ini, agar tidak menimbulkan pemborosan ketika vaksin masih kekurangan pasokan secara global,” Chan kata. Ia menambahkan, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membeli jenis vaksin baru yang mungkin menawarkan perlindungan yang lebih baik.
Baca Juga: Indonesia turns to China for more vaccines after AstraZeneca delays Lebih dari 700.000 dosis vaksin Covid-19 telah diberikan kepada 7,5 juta penduduk kota sejauh ini, angka yang menurut pemimpin Hong Kong Carrie Lam tidak memuaskan. Pengambilan yang lamban terjadi di tengah berkurangnya kepercayaan pada vaksin Sinovac dan kekhawatiran akan reaksi yang merugikan, sementara vaksin BioNTech untuk sementara dihentikan karena cacat kemasan. Sebelumnya pada hari Jumat, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan negaranya menggandakan pesanan vaksin Covid-19 Pfizer Inc. Hingga Kamis malam, program vaksinasi Australia sebagian besar didasarkan pada AstraZeneca. Filipina dan Korea Selatan telah menangguhkan penggunaan suntikan AstraZeneca untuk orang di bawah usia 60 tahun.
Italia pada hari Rabu bergabung dengan Prancis, Belanda, Jerman dan lainnya dalam merekomendasikan usia minimum untuk penerima suntikan AstraZeneca, dan Inggris mengatakan orang di bawah 30 tahun harus mendapatkan alternatif. Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada hari Kamis bahwa negara sedang dalam pembicaraan dengan China untuk mendapatkan sebanyak 100 juta dosis vaksin Covid-19 untuk menutup celah dalam pengiriman yang disebabkan oleh keterlambatan kedatangan vaksin AstraZeneca. Regulator Eropa dan Inggris mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menemukan kemungkinan hubungan antara vaksin AstraZeneca dan kasus pembekuan darah yang sangat langka, tetapi menegaskan kembali pentingnya vaksin dalam melindungi orang dari Covid-19. Hong Kong telah mencatat lebih dari 11.500 kasus virus corona, dengan 205 kematian.
Editor: Herlina Kartika Dewi