JAKARTA. Pemerintah tahun ini akan mendatangkan sapi perah impor sebanyak 2.300 ekor dari Australia. Sapi impor tersebut akan dikembangkan di sentra peternakan sapi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Harapannya, sapi-sapi ini akan mampu menaikkan populasi sapi perah sebesar 4,3% menjadi 630.326 ekor. Fauzi Luthan, Direktur Budidaya Ternak Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, peningkatan populasi sapi perah perlu agar produksi susu segar dalam negeri naik. Jika saat ini produksi susu lokal hanya mencukupi 37% kebutuhan nasional. Diharapkan, pada tahun 2020 produksi lokal dapat memenuhi 50% kebutuhan. Menurut Fauzi, selain impor, untuk mencapai target itu pihaknya akan melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada peternak lokal agar lebih intensif mengembangbiakkan sapi perah. "Setiap tahun kelahiran anakan sapi perah lokal hanya 80.000 ekor, kami berupaya agar minimal setengahnya benar-benar menjadi sapi perah," ujarnya, Senin (28/5).
Pemerintah impor 2.300 sapi perah dari Australia
JAKARTA. Pemerintah tahun ini akan mendatangkan sapi perah impor sebanyak 2.300 ekor dari Australia. Sapi impor tersebut akan dikembangkan di sentra peternakan sapi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Harapannya, sapi-sapi ini akan mampu menaikkan populasi sapi perah sebesar 4,3% menjadi 630.326 ekor. Fauzi Luthan, Direktur Budidaya Ternak Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, peningkatan populasi sapi perah perlu agar produksi susu segar dalam negeri naik. Jika saat ini produksi susu lokal hanya mencukupi 37% kebutuhan nasional. Diharapkan, pada tahun 2020 produksi lokal dapat memenuhi 50% kebutuhan. Menurut Fauzi, selain impor, untuk mencapai target itu pihaknya akan melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada peternak lokal agar lebih intensif mengembangbiakkan sapi perah. "Setiap tahun kelahiran anakan sapi perah lokal hanya 80.000 ekor, kami berupaya agar minimal setengahnya benar-benar menjadi sapi perah," ujarnya, Senin (28/5).