NEW DELHI. India terus mempertebal kantongnya untuk melindungi pasar keuangan dari goncangan kredit bermasalah. Pemerintahan di bawah kabinet Narendra Modi menyetujui untuk penjualan saham bank milik negara. Dari penjualan tersebut, India akan mendapatkan tambahan modal senilai US$ 26 miliar. Pemerintah India akan memangkas jumlah kepemilikan saham di 27 bank hingga tahun 2019. Saat ini, porsi saham Pemerintah India berkisar antara 56% sampai 84%. Dalam empat tahun mendatang, Pemerintah India akan mengurangi batas kepemilikan umum saham menjadi hanya 52%. "Dengan modal penyangga kuat, bank-bank milik pemerintah akan mampu mendongkrak pertumbuhan kredit," ujar Hatim Broachawala, analis perbankan Nirmal Bang Securities Pvt seperti dikutip dari Bloomberg.
Seperti diketahui, lembaga pemeringkat Fitch menyatakan bank milik Pemerintah India kekurangan modal. Untuk memenuhi peraturan Basel III, bank BUMN India harus mengumpulkan dana segar hingga US$ 200 miliar di tahun 2019. Sejak tahun 2009, laju ekspansi kredit perbankan India jatuh ke tingkat paling rendah. Sementara, laju kredit macet terus meningkat. Pada Desember 2010, Komite Basel mengeluarkan aturan yang bertujuan kepada perbankan mendongkrak permodalan.