Pemerintah: Inflasi Januari tak sampai 1%



JAKARTA. Pemerintah meramal, inflasi Januari tidak akan melebihi 1%. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan pemerintah akan menjaga pasokan pangan agar inflasi bisa terkendali dan tidak seperti tahun lalu.Sekedar mengingatkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi pada Januari 2013 mencapai 1,03%. Inflasi ini terjadi akibat banjir yang juga terjadi pada awal tahun.

Ramalah pemerintah ini lebih lunak dibanding perkiraan pengawas moneter dan pasar. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara memperkirakan, inflasi Januari mencapai 0,85%. "Sampai dengan mendekati 1%," ujar Mirza, Jumat (24/1).

Pantauan BI di minggu pertama Januari sendiri inflasi sudah mencapai 0,77%. Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga gas elpiji 12 kg yang mulai dilakukan pada awal tahun.Meski inflasi Januari diprediksi tinggi dan terdapat kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk industri per 1 Mei 2014, Mirza masih optimistis, inflasi hingga akhir tahun masih dalam target yang ditetapkan BI yaitu 4,5% plus minus satu.


Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati berpendapat, inflasi di Januari bisa menembus 1%. Perkiraan ini disebabkan bencana banjir kali ini terjadi meluas dan merata di berbagai wilayah.Daerah-daerah yang terkena banjir pun adalah jalur distribusi utama seperti jalur Pantura. Ini tentu berdampak signifikan terhadap distribusi pangan. Maka dari itu, Enny menghimbau pemerintah untuk perbaiki sistem logistik. Selama ini jalur logistik Indonesia banyak bertumpu pada jalur darat dengan menggunakan truk."Harusnya melalui jalur laut. Kalau darat pun gunakan kereta api," tandas Enny. Penggunaan moda kapal dan kereta api menjadi alternatif logistik yang lebih efisien dan tidak rentan dengan bencana banjir seperti yang terjadi sekarang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia