JAKARTA. Pemerintah meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berperan lebih aktif dalam mendukung percepatan pembangunan, terutama infrastruktur di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa. Dalam konteks bank-bank BUMN, pemerintah berharap alokasi kredit ke sektor ini lebih diperbesar lagi.Permintaan tersebut disampaikan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa dalam pertemuan dengan petinggi BUMN, Rabu (2/2). Menurut Hatta, dengan keterlibatan yang lebih besar itu, pemerintah dapat mendorong munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru di daerah. Pembangunan infrastruktur yang perlu diprioritaskan antara lain jalan raya, jalan tol, air minum dan sanitasi serta pembangkit listrik.Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sofyan Basir menuturkan, dalam pertemuan tersebut pemerintah meminta masing-masing BUMN menyiapkan rincian rencana proyek hingga tahun 2014. Daftar itu kemudian ditawarkan ke bank agar turut mengambil bagian dalam pembiayaannya.BRI sendiri dalam waktu dekat akan menyalurkan kredit ke infrastruktur. "Di sektor ini sudah ada yang jalan, seperti tol dalam bentuk plafon, tinggal disalurkan, sekarang lagi jalan. Nanti mungkin pemerintah akan memudahkan prosedur dan perizinannya," ungkap Sofyan, Rabu (2/2).Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini menyatakan, bank yang ia pimpin siap membiayai proyek-proyek tersebut. Namun ia berharap, ganjalan yang selama ini menghalangi pencairan kredit infrastruktur bisa dibenahi, terutama masalah pembebasan lahan.Catatan saja, pembebasan lahan masih menjadi hambatan utama pembangunan infrastruktur di negeri ini. Kendala tersebut juga menyebabkan fasilitas kredit yang sudah disiapkan bank menjadi tidak terpakai (undisbursed loan). BRI misalnya, per akhir 2010 lalu mencatatkan kredit infrastruktur yang belum dicairkan mencapai sekitar Rp 40 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah ingin bank BUMN perbesar keran kredit infrastruktur
JAKARTA. Pemerintah meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berperan lebih aktif dalam mendukung percepatan pembangunan, terutama infrastruktur di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa. Dalam konteks bank-bank BUMN, pemerintah berharap alokasi kredit ke sektor ini lebih diperbesar lagi.Permintaan tersebut disampaikan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa dalam pertemuan dengan petinggi BUMN, Rabu (2/2). Menurut Hatta, dengan keterlibatan yang lebih besar itu, pemerintah dapat mendorong munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru di daerah. Pembangunan infrastruktur yang perlu diprioritaskan antara lain jalan raya, jalan tol, air minum dan sanitasi serta pembangkit listrik.Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sofyan Basir menuturkan, dalam pertemuan tersebut pemerintah meminta masing-masing BUMN menyiapkan rincian rencana proyek hingga tahun 2014. Daftar itu kemudian ditawarkan ke bank agar turut mengambil bagian dalam pembiayaannya.BRI sendiri dalam waktu dekat akan menyalurkan kredit ke infrastruktur. "Di sektor ini sudah ada yang jalan, seperti tol dalam bentuk plafon, tinggal disalurkan, sekarang lagi jalan. Nanti mungkin pemerintah akan memudahkan prosedur dan perizinannya," ungkap Sofyan, Rabu (2/2).Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini menyatakan, bank yang ia pimpin siap membiayai proyek-proyek tersebut. Namun ia berharap, ganjalan yang selama ini menghalangi pencairan kredit infrastruktur bisa dibenahi, terutama masalah pembebasan lahan.Catatan saja, pembebasan lahan masih menjadi hambatan utama pembangunan infrastruktur di negeri ini. Kendala tersebut juga menyebabkan fasilitas kredit yang sudah disiapkan bank menjadi tidak terpakai (undisbursed loan). BRI misalnya, per akhir 2010 lalu mencatatkan kredit infrastruktur yang belum dicairkan mencapai sekitar Rp 40 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News