JAKARTA. Pemerintah Indonesia mengusulkan komoditas hasil perkebunan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan karet masuk dalam daftar produk ramah lingkungan. Apabila produk tersebut disetujui, Indonesia akan diuntungkan karena eksportir hanya mendapat tarif bea masuk maksimal 5% di negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamutrhi optimistis kedua komoditas itu lolos dan diakui sebagai produk ramah lingkungan (environmental goods list). Pemerintah akan mengajukan usulan itu pada Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bali pada tahun ini. Bayu menjelaskan, karet dan sawit merupakan tanaman tahunan yang dapat menyerap karbon selama umur tanaman berkisar 20-30 tahun. Kedua jenis tanaman ini juga dapat diperbarui.
Pemerintah ingin CPO masuk produk ramah lingkungan
JAKARTA. Pemerintah Indonesia mengusulkan komoditas hasil perkebunan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan karet masuk dalam daftar produk ramah lingkungan. Apabila produk tersebut disetujui, Indonesia akan diuntungkan karena eksportir hanya mendapat tarif bea masuk maksimal 5% di negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamutrhi optimistis kedua komoditas itu lolos dan diakui sebagai produk ramah lingkungan (environmental goods list). Pemerintah akan mengajukan usulan itu pada Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bali pada tahun ini. Bayu menjelaskan, karet dan sawit merupakan tanaman tahunan yang dapat menyerap karbon selama umur tanaman berkisar 20-30 tahun. Kedua jenis tanaman ini juga dapat diperbarui.