JAKARTA. Pemerintah menyambut baik upaya Bank Mandiri yang terus menggalakkan program "Wirausaha Muda Mandiri" sebagai bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pemerintah berharap, penyerapan dana kemitraan PKBL BUMN bisa lebih cepat. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, program PKBL BUMN sejauh ini sudah cukup baik berjalan meski penyerapannya masih relatif lambat. "Harapan kami, PKBL BUMN yang rata-rata sebesar Rp 2 triliun per tahun bisa dimaksimalkan," ujarnya di Jakarta, Kamis (1/7). Ia mengungkapkan, outstanding dana PKBL BUMN saat ini mencapai Rp 9,6 triliun dengan jumlah binaan mencapai 460.000 orang. "Program kemitraan lebih diutamakan," kata Mustafa. Tingkat penyerapan dana tersebut diharapkan bisa lebih cepat dan BUMN menjadi motor perangsang munculnya wirausaha-wirausaha baru di tanah air. Maklum, tradisi wiraswasta di Indonesia sejauh ini masih belum sekuat negara-negara lain. "Di Indonesia wirausaha masih kurang dari 1%, jauh sekali dibandingkan Amerika Serikat yang sudah 17% atau Singapura yang sudah 5%," kata Mustafa. Program Wirausaha Muda Mandiri saat ini sudah diikuti oleh sebanyak 11.185 mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengungkapkan, Mandiri berharap bisa meningkatkan kepesertaan mahasiswa dalam program ini menjadi 15.000 orang. Mandiri memang menjadikan program Wirausaha Muda Mandiri sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR). Sejauh ini, kata Riswinandi, sebanyak 3.250 wirausahawan sudah menjadi debitur Mandiri yang baru. "Kami beri modal kerja, sehingga bisa terus berkembang," katanya.
Pemerintah Ingin Dana Kemitraan BUMN Lebih Cepat Terserap
JAKARTA. Pemerintah menyambut baik upaya Bank Mandiri yang terus menggalakkan program "Wirausaha Muda Mandiri" sebagai bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pemerintah berharap, penyerapan dana kemitraan PKBL BUMN bisa lebih cepat. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, program PKBL BUMN sejauh ini sudah cukup baik berjalan meski penyerapannya masih relatif lambat. "Harapan kami, PKBL BUMN yang rata-rata sebesar Rp 2 triliun per tahun bisa dimaksimalkan," ujarnya di Jakarta, Kamis (1/7). Ia mengungkapkan, outstanding dana PKBL BUMN saat ini mencapai Rp 9,6 triliun dengan jumlah binaan mencapai 460.000 orang. "Program kemitraan lebih diutamakan," kata Mustafa. Tingkat penyerapan dana tersebut diharapkan bisa lebih cepat dan BUMN menjadi motor perangsang munculnya wirausaha-wirausaha baru di tanah air. Maklum, tradisi wiraswasta di Indonesia sejauh ini masih belum sekuat negara-negara lain. "Di Indonesia wirausaha masih kurang dari 1%, jauh sekali dibandingkan Amerika Serikat yang sudah 17% atau Singapura yang sudah 5%," kata Mustafa. Program Wirausaha Muda Mandiri saat ini sudah diikuti oleh sebanyak 11.185 mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengungkapkan, Mandiri berharap bisa meningkatkan kepesertaan mahasiswa dalam program ini menjadi 15.000 orang. Mandiri memang menjadikan program Wirausaha Muda Mandiri sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR). Sejauh ini, kata Riswinandi, sebanyak 3.250 wirausahawan sudah menjadi debitur Mandiri yang baru. "Kami beri modal kerja, sehingga bisa terus berkembang," katanya.