JAKARTA. Pemerintah menginginkan penurunan defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016. Desifit anggaran, akan diturunkan menjadi 1,7%-1,9%, turun tipis dibandingkan target defisit tahun ini sebesar 1,9%. Menteri Keuangan Bambang Beodjonegoro menjelaskan, penerimaan tahun depan masih bertopang pada penerimaan perpajakan. Sebab, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) masih akan mengalami tekanan akibat pelemahan harga minyak dan harga beberapa komoditas pada 2016 mendatang. Catatan Kementerian Keuangan menunjukkan, rendahnya harga minyak sejak awal tahun hingga saat ini saja telah menggerus PNBP hingga Rp 150 triliun. "Secara umum, tahun depan kemungkinan harga minyak akan naik tipis sehingga penerimaan terbatas yang menyebabkan fiskal terbatas," kata Bambang, Rabu (29/4).
Pemerintah ingin defisit anggaran tahun depan 1,7%
JAKARTA. Pemerintah menginginkan penurunan defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016. Desifit anggaran, akan diturunkan menjadi 1,7%-1,9%, turun tipis dibandingkan target defisit tahun ini sebesar 1,9%. Menteri Keuangan Bambang Beodjonegoro menjelaskan, penerimaan tahun depan masih bertopang pada penerimaan perpajakan. Sebab, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) masih akan mengalami tekanan akibat pelemahan harga minyak dan harga beberapa komoditas pada 2016 mendatang. Catatan Kementerian Keuangan menunjukkan, rendahnya harga minyak sejak awal tahun hingga saat ini saja telah menggerus PNBP hingga Rp 150 triliun. "Secara umum, tahun depan kemungkinan harga minyak akan naik tipis sehingga penerimaan terbatas yang menyebabkan fiskal terbatas," kata Bambang, Rabu (29/4).