KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah gencar memperkenalkan konsep ekonomi hijau yang menjadi titik sentral dalam perubahan paradigma ekonomi. Dari konsep ini, lingkungan dan pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai kekuatan yang saling mendukung. Dengan menggulirkan ekonomi hijau, pemerintah ingin mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 dan bertekad membawa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terkuat kelima di dunia. Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa ekonomi hijau merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing.
Baca Juga: Pelaku Usaha Hulu Migas Sambut CCS Di Indonesia, Berikut Potensi Bisnisnya "Seperti Visi Indonesia Emas 2045 dimana Indonesia dapat seimbang baik secara ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan lingkungan," ujar Amalia dalam dialog bertajuk Ekonomi Hijau: Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Rabu (31/1) malam. Sudah jekas, Visi Indonesia Maju pada tahun 2045 mengusung gagasan ekonomi hijau sebagai pilar utama dalam mencapai tujuan tersebut. "Dengan pengintegrasian prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kebijakan ekonomi nasional diharapkan dapat mempercepat serta memperkuat ekonomi Indonesia," ungkap dia.
Baca Juga: PGN Bersiap Bangun Jargas untuk IKN Selain itu, pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon akan menjadi fokus Indonesia, terutama di sektor-sektor vital seperti pertanian, industri, energi dan transportasi. "Kita berharap Indonesia mampu meraih pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati serta ekosistem alam," ucap Amalia. Maka dari itu, sasaran utama Indonesia Emas 2045 adalah Indonesia memiliki pendapatan per kapita setara dengan negara maju, kemiskinan menuju 0% dan ketimpangan semakin berkurang. Juga kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat, daya saing sumber daya manusia meningkat, dan intensitas emisi GRK menurun menuju
zero emission. Baca Juga: Brantas Abipraya Wujudkan Lingkungan Bersih dengan Memanfaatkan Sampah Organik Amalia menyebut
sustainability tidak hanya mengarah pada pembangunan, namun juga memastikan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, kehidupan berkualitas, serta ketahanan energi dan pangan. Adapun penerapan ekonomi hijau berlandaskan pada efisiensi dan transisi energi baru terbarukan (EBT), pengembangan
smart grid, teknologi
energy storage system, transportasi ramah lingkungan, penerapan ekonomi sirkular, pengelolaan hutan dan lahan berkelanjutan, insentif dan disinsentif fiskal/non-fiskal untuk produk hijau, dan penerapan ekonomi hijau di setiap sektor. "Untuk itu, perlunya sinergi multi pihak untuk mendorong ekonomi hijau dan pembangunan nasional yang berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045," ucap Amalia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro