JAKARTA. Presiden Joko Widodo menginginkan pelaku usaha tidak lagi berpatokan pada mata uang dollar Amerika Serikat (AS) dalam bertransaksi. Dengan begitu nilai tukar rupiah bisa menguat. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengakui, saran ini tak mudah dilaksanakan. Transaksi perdagangan dengan berbagai negara rata-rata menggunakan dollar AS. Meski demikian, kata dia, semua tergantung pada perjanjian perdagangan yang dibuat baik oleh korporasi maupun oleh pemerintah. "Bisa saja mengganti mata uang perdagangan dilakukan sebagian," ujarnya, Jumat (9/12). Misalnya untuk perdagangan dengan China, mengingat ekspor-impor ke China merupakan yang terbesar dibandingkan dengan Jepang, AS, India, dan Uni Eropa.
Pemerintah ingin kurangi penggunaan dollar AS
JAKARTA. Presiden Joko Widodo menginginkan pelaku usaha tidak lagi berpatokan pada mata uang dollar Amerika Serikat (AS) dalam bertransaksi. Dengan begitu nilai tukar rupiah bisa menguat. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengakui, saran ini tak mudah dilaksanakan. Transaksi perdagangan dengan berbagai negara rata-rata menggunakan dollar AS. Meski demikian, kata dia, semua tergantung pada perjanjian perdagangan yang dibuat baik oleh korporasi maupun oleh pemerintah. "Bisa saja mengganti mata uang perdagangan dilakukan sebagian," ujarnya, Jumat (9/12). Misalnya untuk perdagangan dengan China, mengingat ekspor-impor ke China merupakan yang terbesar dibandingkan dengan Jepang, AS, India, dan Uni Eropa.