JAKARTA. Selama ini kontribusi perusahaan pembiayaan syariah terhadap industri multifinance nasional masih terbilang kecil. Itu sebabnya, Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi perusahaan pembiayaan yang ingin mengepakkan sayap ke unit multifinance syariah maupun mendirikan perusahaan multifinance syariah full di Indonesia. Menurut Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK Ihsanuddin, langkah "obral" tersebut agar pertumbuhan multifinance syariah mampu menyamai perusahaan pembiayaan konvensional, baik dalam kinerja maupun jumlah pemain. Saat ini aset perusahaan pembiayaan masih di kisaran 1,3% dari total aset multifinance nasional. Pada semester I-2010 lalu, total aset multifinance tercatat Rp 205 triliun. Hingga akhir 2010, aset multifinance ditargetkan tumbuh jadi Rp 220 triliun.
Kalau kontribusinya 1,3%, artinya di semester I-2010 aset multifinance syariah sekitar Rp 2,66 triliun dan meningkat menjadi Rp 2,86 triliun di akhir tahun nanti. "Lambatnya perkembangan bisnis pembiayaan syariah, antara lain karena multifinance konvensional sudah lebih dulu beroperasi," kata Ihsanuddin. Selain itu, masyarakat masih menimbang-nimbang dalam menggunakan jasa multifinance syariah.