Pemerintah ingin tingkatkan sistem kesehatan nasional lewat peran puskesmas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran Puskesmas di sisi hulu sistem kesehatan nasional menjadi sangat besar ke depannya, terutama saat pandemi seperti sekarang. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, sebagai sisi hulu peningkatan peran Puskesmas terkait erat dengan sisi hilir yaitu rumah sakit dalam pelayanan kesehatan.

"Kami sekarang sedang memperbaiki aturan-aturan yang ada agar Puskesmas terutama untuk sisi hulunya ditingkatkan. Karena apa yang kita lakukan di sisi hilir atau sisi rumah sakit sangat erat tekanannya akhir-akhir ini tidak akan memberikan manfaat maksimal jika sisi hulunya tidak dibereskan," jelas Budi saat acara virtual Deklarasi Komitmen Jawa Barat Kolaborasi untuk Puspa (Puskesmas Terpadu & Juara) pada Senin (1/2).

Penguatan sisi hulu Budi menyebut, terdapat dua strategi yang digunakan. Pertama ialah mengubah perilaku masyarakat untuk lebih patuh terhadap penerapan protokol kesehatan. Dimana Puskesmas memiliki peranan yang penting lantaran posisinya yang terdekat dengan masyarakat.


Kedua, meningkatkan 3T atau testing, tracing dan treatment. Dua strategi tersebut menjadi senjata yang perlu dilakukan di sisi hulu atau Puskesmas.

"Kami akan mempermudah dan melengkapi seluruh Puskesmas agar mereka bisa melakukan testing dengan baik. Bagaimana mereka dilengkapi mekanisme untuk melakukan tracing, bagaimana mereka dibantu untuk mengkoordinasikan isolasi masyarakat kita yang kontak erat atau memang terkonfirmasi positif tapi kondisi yang tidak berat," jelasnya.

Selain itu Puskesmas juga akan ditingkatkan perannya dalam sisi promotif dan preventif di masyarakat. Maka Puskemas harus menjadi ujung tombak dalam mengedukasi dan membangun kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Baca Juga: Dalam penanganan pandemi, perlu penguatan pelayanan kesehatan primer

"Fokus bukan mengobati orang sakit tapi menciptakan orang sehat, sehingga tidak harus masuk RS. Maka harus lebih banyak ke preventif dan promotif dibandingkan kuratif. Kita butuh Puskesmas untuk tindakan preventif dan promotif. Puskesmas harus pimpin gerakan masyarakat sehat," tegas Budi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, menurut WHO di Asia Tenggara negara yang baik dalam menangani Covid-19 ialah Vietnam dan Thailand. Dari Thailand Indonesia dapat belajar pentingnya peningkatan Puskesmas.

"Di Thailand satu Puskesmas buat 7.000 warga, di kita satu Puskesmas buat sekitar 50.000 warga," kata Ridwan Kamil.

Dari fakta tersebut, Kang Emil sapaan akrabnya bertekad dapat meningkatkan jumlah Puskesmas di Jawa Barat. Saat ini ada sekitar 1.000 Puskesmas di Jawa Barat, maka jika berpatokan seperti Thailand setidaknya membutuhkan tambahan 7.000 Puskesmas.

"Bekasi ada 40-an [Puskesmas] penduduknya ada sekitar 3,5 juta. Jadi bekasi harus ada 500. Thailand bisa, padahal kita sama makan nasi, kita harus belajar ngga ada masalah," katanya.

Selanjutnya: Sekitar 250 ribu tenaga kesehatan telah terima suntikan vaksin COVID-19 tahap pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .