KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha pengguna gas menagih janji Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga gas bagi industri maksimal US$ 6 per mmbtu (million British Thermal Unit). Sebab, meskipun sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 40/2016 sejak dua tahun silam, untuk menurunkan Harga Gas Bumi untuk Industri Tertentu, hingga kini belum maksimal. Di Perpres itu, industri yang harusnya mendapat diskon harga gas adalah industri pupuk, baja, petrokimia, kaca, keramik, sarung tangan karet, dan oleokimia. Saat ini baru harga gas bagi industri pupuk, baja, dan petrokimia yang sudah turun. Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya Jusmery Chandra yang juga tergabung dalam Asosiasi Keramik Indonesia mengatakan sudah ada delapan pabrik keramik atau 20% dari seluruh pabrik keramik di Indonesia yang tutup. Salah satu pemicunya karena harga gas mahal membuat mereka tak bisa bersaing.
Pemerintah ingkar, industri pengguna gas kolaps
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha pengguna gas menagih janji Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga gas bagi industri maksimal US$ 6 per mmbtu (million British Thermal Unit). Sebab, meskipun sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 40/2016 sejak dua tahun silam, untuk menurunkan Harga Gas Bumi untuk Industri Tertentu, hingga kini belum maksimal. Di Perpres itu, industri yang harusnya mendapat diskon harga gas adalah industri pupuk, baja, petrokimia, kaca, keramik, sarung tangan karet, dan oleokimia. Saat ini baru harga gas bagi industri pupuk, baja, dan petrokimia yang sudah turun. Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya Jusmery Chandra yang juga tergabung dalam Asosiasi Keramik Indonesia mengatakan sudah ada delapan pabrik keramik atau 20% dari seluruh pabrik keramik di Indonesia yang tutup. Salah satu pemicunya karena harga gas mahal membuat mereka tak bisa bersaing.