Pemerintah jamin harga beras stabil saat Ramadan



JAKARTA. Pemerintah memulai langkah mengamankan harga bahan pangan menjelang Ramadan. Pemerintah antara lain telah bersepakat dengan pedagang untuk tidak menaikkan harga beras.Kesepakatan ini terungkap dalam kunjungan sejumlah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (13/6). Dari hasil peninjauan tersebut, diketahui harga beras saat ini masih cenderung stabil.Stabilnya harga beras ditopang oleh pasokan yang stabil. Pasokan beras di pasar induk saat ini masih aman untuk rentang waktu 7-10 hari ke depan. "Pasokan saat ini 20.000 ton, ditambah cadangan 10.000 ton," tutur Chairul. Sementara jumlah rata-rata transaksi di Pasar Induk Beras Cipinang berkisar 2.000-3.000 ton per hari. Pemerintah menjamin pasokan beras ke pasar juga akan terjaga. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir harga beras akan melonjak tajam.Slamet, salah seorang pedagang beras di Cipinang, menuturkan di tahun-tahun sebelumnya harga beras sudah mulai naik sekitar dua minggu sebelum puasa. Namun tahun ini harga masih relatif stabil. Saat ini harga beras paling murah adalah Rp 7.600 per kg. Sementara harga beras premium mencapai Rp 11.000 per kg. Kepala Perum Bulog Soetarto Ali Moeso menuturkan tahun ini tren harga beras memang mengalami perubahan. Biasanya di periode Januari-Maret, harga beras turun. Tapi awal Maret tahun ini harga beras justru meroket. "Harga tinggi karena banjir serta panen mundur karena hama," jelas dia.Di Maret, harga beras jenis IR3 sempat mencapai Rp 8.275 per kg. Namun di minggu pertama Mei 2014, harga beras tersebut sudah turun ke kisaran Rp 7.200 per kg.Pedagang juga mendukung permintaan pemerintah untuk tidak menaikkan harga beras. "Kami sudah sepakat tidak akan menaikkan harga. Stok di sini juga masih aman," ujar Billy. Ia juga mengaku senang karena kali ini pemerintah melakukan inspeksi sebelum harga melonjak.Dalam peninjauan ke pasar tersebut, Chairul meminta pedagang langsung melapor ke pemerintah jika terjadi kekurangan stok. "Kami kontrol masalah suplai, panen dan distribusi, agar harga tidak melonjak tajam," ujar pria yang kerap disapa CT tersebut.Ikut serta dalam kunjungan ke Cipinang tersebut antara lain Menteri Perdangangan Muhammad Lutfi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin serta Kepala Perum Bulog Soetarto Ali Moeso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Harris Hadinata