JAKARTA. Rencana pemerintah untuk merevisi target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), salah satunya dari sektor migas pada APBN P 2017, dinilai sejumlah ekonom beresiko. Belum stabilnya harga minyak mentah dunia menjadi alasan untuk menjadi pertimbangan matang pemerintah.Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Asset Management, bilang pemerintah jagan terlalu terburu-buru jika ingin mengerek PNBP dari migas. Lana melihat, masih ada resiko ketidakpastian harga migas di dunia. Jika pemerintah terlalu berambisi menaikkan PNBP, ternyata harga minyak cenderung turun di bawah proyeksi pemerintah, maka akan ada potensi penerimaan negara di bawah target lagi seperti tahun 2016."Nanti malah ada konsekuensinya berupa anggaran belanja yang dipangkas," kata Lana pada KONTAN, Jumat (24/3)
Pemerintah jangan buru-buru revisi target PNBP
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk merevisi target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), salah satunya dari sektor migas pada APBN P 2017, dinilai sejumlah ekonom beresiko. Belum stabilnya harga minyak mentah dunia menjadi alasan untuk menjadi pertimbangan matang pemerintah.Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Asset Management, bilang pemerintah jagan terlalu terburu-buru jika ingin mengerek PNBP dari migas. Lana melihat, masih ada resiko ketidakpastian harga migas di dunia. Jika pemerintah terlalu berambisi menaikkan PNBP, ternyata harga minyak cenderung turun di bawah proyeksi pemerintah, maka akan ada potensi penerimaan negara di bawah target lagi seperti tahun 2016."Nanti malah ada konsekuensinya berupa anggaran belanja yang dipangkas," kata Lana pada KONTAN, Jumat (24/3)