JAKARTA. Pemerintah berjanji akan memenuhi kebutuhan batubara di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bahkan, pemerintah menegaskan, PLN tidak perlu impor batubara dari Australia karena produksi batubara dalam negeri bisa mencukupi kebutuhan PLN. Sekadar mengingatkan, Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan berencana impor batubara sekitar 9 juta ton dari Australia lantaran pasokan batubara dalam negeri tidak lancar. Namun, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh menegaskan, PLN tidak perlu impor. "Dalam negeri banyak, kenapa harus impor," kata Darwin, usai rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (30/8). Kebutuhan batubara di PLN memang hanya sekitar 30 juta per tahun, sementara produksi batubara nasional mencapai 250 juta ton per tahun.Sebenarnya, pemerintah sudah mengalokasikan pasokan khusus bagi pasar domestik atau domestic market obligation (DMO) batubara. Ini mencapai 35% dari total produksi. Hanya saja, terkadang PLN kekurangan pasokan batubara. "Kita sudah melakukan kajian agar PLN selalu tercukupi kebutuhan batubaranya," kata Darwin. Menurut Darwin, langkah PLN untuk impor sebenarnya juga tidak tepat karena saat ini harga batubara di Australia cukup mahal, mencapai US$ 70 per metrik ton (MT). Selain itu, kualitas batubara di Australia dan pasar internasional adalah batubara berkalori tinggi. "Padahal, yang dibutuhkan PLN adalah kalori rendah," kata Bambang Setiawan, Direktur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi (Minerbapabum) Kementerian ESDM. Untuk menyelesaikan masalah ini, Satya W Yudha, anggota Komisi VII DPR menyarankan agar pemerintah memperbaiki jalur distribusi batubara ke PLN. Terutama jalur darat, yang selama ini menghambat penyaluran batubara ke PLN. "Sarana infrastruktur tersebut masalah utama yang harus diperbaiki," kata Satya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah janji penuhi kebutuhan batubara PLN
JAKARTA. Pemerintah berjanji akan memenuhi kebutuhan batubara di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bahkan, pemerintah menegaskan, PLN tidak perlu impor batubara dari Australia karena produksi batubara dalam negeri bisa mencukupi kebutuhan PLN. Sekadar mengingatkan, Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan berencana impor batubara sekitar 9 juta ton dari Australia lantaran pasokan batubara dalam negeri tidak lancar. Namun, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh menegaskan, PLN tidak perlu impor. "Dalam negeri banyak, kenapa harus impor," kata Darwin, usai rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (30/8). Kebutuhan batubara di PLN memang hanya sekitar 30 juta per tahun, sementara produksi batubara nasional mencapai 250 juta ton per tahun.Sebenarnya, pemerintah sudah mengalokasikan pasokan khusus bagi pasar domestik atau domestic market obligation (DMO) batubara. Ini mencapai 35% dari total produksi. Hanya saja, terkadang PLN kekurangan pasokan batubara. "Kita sudah melakukan kajian agar PLN selalu tercukupi kebutuhan batubaranya," kata Darwin. Menurut Darwin, langkah PLN untuk impor sebenarnya juga tidak tepat karena saat ini harga batubara di Australia cukup mahal, mencapai US$ 70 per metrik ton (MT). Selain itu, kualitas batubara di Australia dan pasar internasional adalah batubara berkalori tinggi. "Padahal, yang dibutuhkan PLN adalah kalori rendah," kata Bambang Setiawan, Direktur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi (Minerbapabum) Kementerian ESDM. Untuk menyelesaikan masalah ini, Satya W Yudha, anggota Komisi VII DPR menyarankan agar pemerintah memperbaiki jalur distribusi batubara ke PLN. Terutama jalur darat, yang selama ini menghambat penyaluran batubara ke PLN. "Sarana infrastruktur tersebut masalah utama yang harus diperbaiki," kata Satya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News