JAKARTA. Meski diawal pembangunan proyek kereta api ringan arau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) terkendala pendanaan, pemerintah masih bersikukuh untuk menjalankan proyek ini. Pemerintah yang berniat kembali menggelontorkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap PT Kereta Api Indonesia (PT.KAI) senilai Rp 5,6 triliun, berjanji tetap mengucurkan dana tersebut, walaupun tidak mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI). Menteri Kordinator Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan jika DPR tidak menyetujui rencana pengucuran PMN untuk PT KAI, pemerintah akan menggunakan alternatif dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah janji proyek LRT tidak akan mangkrak
JAKARTA. Meski diawal pembangunan proyek kereta api ringan arau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) terkendala pendanaan, pemerintah masih bersikukuh untuk menjalankan proyek ini. Pemerintah yang berniat kembali menggelontorkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap PT Kereta Api Indonesia (PT.KAI) senilai Rp 5,6 triliun, berjanji tetap mengucurkan dana tersebut, walaupun tidak mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI). Menteri Kordinator Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan jika DPR tidak menyetujui rencana pengucuran PMN untuk PT KAI, pemerintah akan menggunakan alternatif dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).