JAKARTA. Pemerintah akan menawarkan tiga proyek jalan tol dengan berskema Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Ketiga proyek tol itu adalah Medan-Binjai dengan nilai investasi Rp 1,293 triliun, Pandaan-Malang sebesar Rp 3,99 triliun, dan Manado-Bitung sebesar Rp 4,1 triliun. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Achmad Gani Ghazali mengungkapkan bahwa persiapan terhadap tiga proyek PPP itu sudah dilakukan sehingga investor berminat untuk ikut dalam proyek ini. "Pemerintah mendukung mulai dari dana pembebasan tanahnya," ujar Gani, Kamis (12/12). Gani mengungkapkan untuk ruas Medan-Binjai sudah ada komitmen dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II untuk membebaskan lahan mereka. Pasalnya 12 kilometer (km) atau sekitar 70% tanah untuk ruas tol ini adalah milik PTPN II. "Jika sesuai rencana, diharapkan pada 2017 tol ini bisa beroperasi," ujarnya. Sementara itu, untuk ruas tol Manado-Bitung lahannya akan dimulai dari Manado-Airmadidi sepanjang 13,5 km. Proyek ini akan dilelang pada tahun depan. Sedangkan sisanya akan dilakukan sambil jalan. Menurut Gani selama ini tanah ruas tol ini dibebaskan lewat dana APBD Sulawesi Utara. "Untuk Manado-Airmadidi itu sudah 30% tanah yang bebas dan 2014 diharapkan bisa selesai semua," katanya. Khusus untuk Manado-Bitung ini, BPJT telah meminta Menteri Keuangan untuk memberi dukungan melalui Viability Gap Fund (VGF) atau dana pendamping. Gani bilang ruas Manado-Bitung ini penting untuk segera dibangun karena Bitung akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk wilayah Indonesia Timur. Sedangkan ruas terakhir yakni Pandaan-Malang yang saat ini pembebasan tanahnya sudah 12%. "Kita harapkan tahun 2014 pembebasan lahan 3 ruas tol ini selesai seluruhnya," kata Gani. Kasubdit Pengadaan Lahan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Achmad Herry Marzuki memprediksi dua ruas tol yakni Medan-Binjai dan Pandaan-Malang, pembangunannya akan lebih mudah ketimbang ruas Manado-Bitung. "Selama ini yang pembebasan lahan pakai dana APBD dan itu jumlahnya terbatas," kata Herry. Sedangkan untuk ruas Medan-Binjai saat ini memang pembebasannya masih 0%, tapi PTPN II tampaknya tertarik untuk ikut serta dalam proyek ini. Sedangkan 4 km sisanya yang merupakan milik masyarakat, akan mulai dibebaskan tahun depan. Untuk ruas Pandaan-Malang, Herry bilang saat baru dilakukan di kabupaten Pasuruan saja dan tahun 2014 nanti akan dilakukan pembebasan secara sporadis di kabupaten Malang. "Sejatinya lokasi-lokasi di tiga ruas tol ini tidak ada bangunannya sehingga agak lebih mudah dibebaskan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah janjikan lahan 3 proyek tol bebas 2014
JAKARTA. Pemerintah akan menawarkan tiga proyek jalan tol dengan berskema Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Ketiga proyek tol itu adalah Medan-Binjai dengan nilai investasi Rp 1,293 triliun, Pandaan-Malang sebesar Rp 3,99 triliun, dan Manado-Bitung sebesar Rp 4,1 triliun. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Achmad Gani Ghazali mengungkapkan bahwa persiapan terhadap tiga proyek PPP itu sudah dilakukan sehingga investor berminat untuk ikut dalam proyek ini. "Pemerintah mendukung mulai dari dana pembebasan tanahnya," ujar Gani, Kamis (12/12). Gani mengungkapkan untuk ruas Medan-Binjai sudah ada komitmen dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II untuk membebaskan lahan mereka. Pasalnya 12 kilometer (km) atau sekitar 70% tanah untuk ruas tol ini adalah milik PTPN II. "Jika sesuai rencana, diharapkan pada 2017 tol ini bisa beroperasi," ujarnya. Sementara itu, untuk ruas tol Manado-Bitung lahannya akan dimulai dari Manado-Airmadidi sepanjang 13,5 km. Proyek ini akan dilelang pada tahun depan. Sedangkan sisanya akan dilakukan sambil jalan. Menurut Gani selama ini tanah ruas tol ini dibebaskan lewat dana APBD Sulawesi Utara. "Untuk Manado-Airmadidi itu sudah 30% tanah yang bebas dan 2014 diharapkan bisa selesai semua," katanya. Khusus untuk Manado-Bitung ini, BPJT telah meminta Menteri Keuangan untuk memberi dukungan melalui Viability Gap Fund (VGF) atau dana pendamping. Gani bilang ruas Manado-Bitung ini penting untuk segera dibangun karena Bitung akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk wilayah Indonesia Timur. Sedangkan ruas terakhir yakni Pandaan-Malang yang saat ini pembebasan tanahnya sudah 12%. "Kita harapkan tahun 2014 pembebasan lahan 3 ruas tol ini selesai seluruhnya," kata Gani. Kasubdit Pengadaan Lahan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Achmad Herry Marzuki memprediksi dua ruas tol yakni Medan-Binjai dan Pandaan-Malang, pembangunannya akan lebih mudah ketimbang ruas Manado-Bitung. "Selama ini yang pembebasan lahan pakai dana APBD dan itu jumlahnya terbatas," kata Herry. Sedangkan untuk ruas Medan-Binjai saat ini memang pembebasannya masih 0%, tapi PTPN II tampaknya tertarik untuk ikut serta dalam proyek ini. Sedangkan 4 km sisanya yang merupakan milik masyarakat, akan mulai dibebaskan tahun depan. Untuk ruas Pandaan-Malang, Herry bilang saat baru dilakukan di kabupaten Pasuruan saja dan tahun 2014 nanti akan dilakukan pembebasan secara sporadis di kabupaten Malang. "Sejatinya lokasi-lokasi di tiga ruas tol ini tidak ada bangunannya sehingga agak lebih mudah dibebaskan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News