TOKYO. Pemerintah Jepang menyetujui pendanaan kedua senilai 2 triliun yen atau US$ 24,7 miliar untuk rekonstruksi infrastruktur setelah gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011 silam. Dana darurat kedua ini akan dibawa ke parlemen untuk disetujui pada bulan ini juga.Uang itu akan digelontorkan untuk membangun kembali bangunan yang runtuh dan kompensasi kepada korban krisis nuklir di Fukushima. Untuk kebutuhan itu semua, Jepang menjadi memiliki utang yang besar. Namun negara ini tidak berniat meminjam uang dari pasar. Pada Mei 2011, parlemen Jepang telah mengeluarkan dana darurat pertama sebesar 4 triliun yen. Uang itu telah digunakan untuk membangun tempat tinggal baru bagi puluhan ribu orang yang telah kehilangan rumahnya. Dana ini juga untuk merangsang perekonomian masyarakat agar kembali berjalan.Pemerintah Jepang berencana menggunakan uang yang tersisa dari anggaran tahunan tahun fiskal yang berakhir Maret 2011 untuk anggaran baru ini. "Dengan anggaran ini kami ingin memastikan adanya pemulihan dan membuka jalan untuk rekonstruksi," ujar Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda.
Pemerintah Jepang setujui dana rekonstruksi II US$ 24,7 miliar pasca gempa
TOKYO. Pemerintah Jepang menyetujui pendanaan kedua senilai 2 triliun yen atau US$ 24,7 miliar untuk rekonstruksi infrastruktur setelah gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011 silam. Dana darurat kedua ini akan dibawa ke parlemen untuk disetujui pada bulan ini juga.Uang itu akan digelontorkan untuk membangun kembali bangunan yang runtuh dan kompensasi kepada korban krisis nuklir di Fukushima. Untuk kebutuhan itu semua, Jepang menjadi memiliki utang yang besar. Namun negara ini tidak berniat meminjam uang dari pasar. Pada Mei 2011, parlemen Jepang telah mengeluarkan dana darurat pertama sebesar 4 triliun yen. Uang itu telah digunakan untuk membangun tempat tinggal baru bagi puluhan ribu orang yang telah kehilangan rumahnya. Dana ini juga untuk merangsang perekonomian masyarakat agar kembali berjalan.Pemerintah Jepang berencana menggunakan uang yang tersisa dari anggaran tahunan tahun fiskal yang berakhir Maret 2011 untuk anggaran baru ini. "Dengan anggaran ini kami ingin memastikan adanya pemulihan dan membuka jalan untuk rekonstruksi," ujar Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda.