JAKARTA. Setelah berminggu-minggu tutup mulut soal penjualan samurai bond, akhirnya Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto angkat bicara. Rahmat mengatakan, hari ini pemerintah melakukan pricing surat utang negara berdenominasi yen jepang sebesar 35 miliar yen atau setara dengan sekitar Rp 3,8 triliun.Utang dengan mata uang jepang pertama dari Indonesia ini memiliki tenor 10 tahun. Kuponnya sebesar 2,73%. "Penerbitan melalui private placement kepada qualified institutional buyers misalnya asuransi dan perbankan di Jepang," kata Rahmat dalam pesan tertulis. Tanggal settlement samurai bond ini pada 29 Juli 2009.Rahmat mengakui, penerbitan ini memang tidak terlalu besar. Padahal, penawaran pembelian jauh lebih besar dari jumlah yang diterbitkan. Alasannya, penerbitan samurai bond ini merupakan upaya penjajakan awal untuk memperluas basis investor surat utang pemerintah di pasar Jepang. Selain itu, kondisi pasar domestik cukup kondusif sehingga diharapkan mampu menyerap sisa penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2009.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Jual 35 Miliar Yen Samurai Bond
JAKARTA. Setelah berminggu-minggu tutup mulut soal penjualan samurai bond, akhirnya Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto angkat bicara. Rahmat mengatakan, hari ini pemerintah melakukan pricing surat utang negara berdenominasi yen jepang sebesar 35 miliar yen atau setara dengan sekitar Rp 3,8 triliun.Utang dengan mata uang jepang pertama dari Indonesia ini memiliki tenor 10 tahun. Kuponnya sebesar 2,73%. "Penerbitan melalui private placement kepada qualified institutional buyers misalnya asuransi dan perbankan di Jepang," kata Rahmat dalam pesan tertulis. Tanggal settlement samurai bond ini pada 29 Juli 2009.Rahmat mengakui, penerbitan ini memang tidak terlalu besar. Padahal, penawaran pembelian jauh lebih besar dari jumlah yang diterbitkan. Alasannya, penerbitan samurai bond ini merupakan upaya penjajakan awal untuk memperluas basis investor surat utang pemerintah di pasar Jepang. Selain itu, kondisi pasar domestik cukup kondusif sehingga diharapkan mampu menyerap sisa penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2009.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News