JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPera) sedang mengkaji 203 bendungan di seluruh Indonesia untuk juga difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Rencananya, kajian terhadap ratusan bendungan ini rampung pada bulan Desember. Hasil dari kajian ini akan memberitahu kelayakan pembangunan PLTA di masing-masing bendungan buatan PU. "Sekarang kami lagi mengkaji bisa tidak jika dibangun PLTA di bendungan itu. Akhir Desember ini kita akan tahu bendungan ini kapasitasnya berapa dan mempunyai potensi berapa," ujar Mudjiadi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air KemenPUPera, Kamis (27/11). Kajian itu akan melihat kelayakan bendungan dipasangi Penstok Turbin PLTA, kapasitas air, dan pertimbangan faktor ekonomis pembangunan PLTA di bendungan tersebut.
Pemerintah kaji 203 bendungan untuk PLTA
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPera) sedang mengkaji 203 bendungan di seluruh Indonesia untuk juga difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Rencananya, kajian terhadap ratusan bendungan ini rampung pada bulan Desember. Hasil dari kajian ini akan memberitahu kelayakan pembangunan PLTA di masing-masing bendungan buatan PU. "Sekarang kami lagi mengkaji bisa tidak jika dibangun PLTA di bendungan itu. Akhir Desember ini kita akan tahu bendungan ini kapasitasnya berapa dan mempunyai potensi berapa," ujar Mudjiadi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air KemenPUPera, Kamis (27/11). Kajian itu akan melihat kelayakan bendungan dipasangi Penstok Turbin PLTA, kapasitas air, dan pertimbangan faktor ekonomis pembangunan PLTA di bendungan tersebut.