Pemerintah Kaji Bentuk Insentif



JAKARTA. Demi memperlancar jalannya proyek kereta api bandara Soekarno Hatta, pemerintah berencana memberikan insentif. Kini, Tim Khusus bentukan pemerintah yang bertugas menangani proyek tengah mengkaji bentuk insentif yang tepat dari pemerintah agar proyek kereta api Bandara Soekarno Hatta tersebut bisa mulus berjalan. Rumusan insentif menjadi tugas Tim Khusus, selain mengevaluasi nilai investasi proyek dan mengevaluasi seluruh dokumen pelelangan lain dalam proyek tersebut.

"Tim ini akan menghasilkan rekomendasi. Termasuk merumuskan government support yang akan diberikan pemerintah seperti apa. Setelah itu akan ditawarkan ke tiga peserta tender pembangunan proyek itu. Selain itu, tim juga akan memberi rekomendasi jalur mana yang sebaiknya akan dilalui oleh kereta api itu nantinya," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tundjung Inderawan, Senin (1/3). Saat ini proses tender Kereta Api Bandara sudah memasuki tahap prakualifikasi yang diikuti oleh tiga perusahaan. Dimana dua diantaranya merupakan perusahaan Asing. Yaitu China Harbour asal China dan Mitsui asal Jepang. Sementara perusahaan dalam negeri diwakili PT Railink yang juga berperan sebagai pemrakarsa proyek tersebut. Railink merupakan perusahaan bentukan PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Kereta Api (Persero). Sesuai desain awal, Kereta Api Bandara diproyeksikan dapat menghubungkan jalur kereta api dari stasiun Manggarai ke BandaraSoekarno-Hatta. Kereta itu ditargetkan dapat mengangkut 24.109 penumpang per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test