Pemerintah kaji dampak pembatasan BBM subsidi dan kenaikan TDL terhadap inflasi



JAKARTA. Pemerintah memastikan akan ada kenaikan inflasi akibat pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan kenaikan tarif dasar listrik. Sayangnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa belum mengetahui berapa kenaikan inflasi akibat kebijakan tersebut.Hatta beralasan sedang menghitung dampak penerapan kebijakan itu karena penerapan rencana itu. "Kami tidak ingin ada distorsi inflasi," katanya, Selasa (3/1).Pemerintah berencana membatasi konsumsi BBM subsidi pada April 2012 mendatang. Selain itu, pemerintah juga berencana menaikkan tarif dasar listrik untuk mengurangi anggaran subsidi.Untuk menekan risiko melambungnya inflasi, pemerintah berencana mengendalikan suplai bahan pangan bokok dan memperbaiki konektivitas antar daerah. "Kalau administered price kami bisa kendalikan karena berkaitan dengan kebijakan pemerintah tapi yang perlu dilakukan adalah suplai bahan pangan pokok harus dijaga," ujarnya.Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyatakan kenaikan tarif dasar listrik sebesar 10% akan mengerek inflasi hingga 6,3%. Angka ini lebih tinggi ketimbang asumsi inflasi yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2012 sebesar 5,3%.Menurut Destry, saat ini bobot tarif listrik terhadap inflasi sekitar 2,8%. Nah, jika TDL naik sebesar 10%, maka akan memicu inflasi secara langsung sebesar 0,3%, dan dampak inflasi tak langsung atau dampak lanjutannya sekitar 0,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can