BALI. Untuk menekan mahalnya biaya logistik di pelabuhan, pemerintah tengah mengkaji perubahan skema logistik dari pelabuhan hingga dry port. Perubahan diperlukan agar efisiensi biaya maupun waktu bisa tercapai. Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Ridwan Djamaludin mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkaji dua upaya menekan biaya logistik dan efisiensi waktu. Pertama, proses clearance berlangsung di dry port. Jadi nanti tidak ada lagi proses clearance di pelabuhan, seperti yang berlangsung selama ini. Clearance merupakan proses administrasi pengurusan ekspor impor barang yang ditangani kantor bea dan cukai. "Pelabuhan itu hanya buat naik turun barang aja, sementara proses karantina bea cukai semua ada di dry port, jadi tidak lama berada di pelabuhan," kata Ridwan pada KONTAN, Rabu (10/5).
Pemerintah kaji dua skema turunkan biaya logistik
BALI. Untuk menekan mahalnya biaya logistik di pelabuhan, pemerintah tengah mengkaji perubahan skema logistik dari pelabuhan hingga dry port. Perubahan diperlukan agar efisiensi biaya maupun waktu bisa tercapai. Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Ridwan Djamaludin mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkaji dua upaya menekan biaya logistik dan efisiensi waktu. Pertama, proses clearance berlangsung di dry port. Jadi nanti tidak ada lagi proses clearance di pelabuhan, seperti yang berlangsung selama ini. Clearance merupakan proses administrasi pengurusan ekspor impor barang yang ditangani kantor bea dan cukai. "Pelabuhan itu hanya buat naik turun barang aja, sementara proses karantina bea cukai semua ada di dry port, jadi tidak lama berada di pelabuhan," kata Ridwan pada KONTAN, Rabu (10/5).