JAKARTA. Tingginya harga bahan baku plastik rupanya membuat pemerintah khawatir sektor industri akan kekurangan bahan baku. Oleh karenanya, pemerintah sedang mengkaji rencana ijin impor plastik bekas agar bisa dilakukan daur ulang.Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik dan Olefin Indonesia (Inaplas) Budi Susanto Sadiman meminta kepada pemerintah untuk memperbolehkan ijin impor plastik bekas. Pasalnya, tingginya harga bahan baku membuat industri dalam negeri kesulitan membeli bahan baku. "Ijin ini untuk mempermudah industri," katanya, tadi siang disela-sela pameran Four in One Mega Show di Jakarta International Expo.Asal tahu saja, harga bahan baku plastik saat ini telah melesat naik seiring dengan kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional. Untuk polyethilene, misalnya, harganya telah naik menjadi US$ 2.100 per ton dari US$ 1.700 per ton pada awal tahun. Sementara harga polyprophilene juga telah naik US$ 2.200 per ton dari US$ 1.800 per ton pada awal tahun.
Pemerintah Kaji Impor Plastik Bekas
JAKARTA. Tingginya harga bahan baku plastik rupanya membuat pemerintah khawatir sektor industri akan kekurangan bahan baku. Oleh karenanya, pemerintah sedang mengkaji rencana ijin impor plastik bekas agar bisa dilakukan daur ulang.Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik dan Olefin Indonesia (Inaplas) Budi Susanto Sadiman meminta kepada pemerintah untuk memperbolehkan ijin impor plastik bekas. Pasalnya, tingginya harga bahan baku membuat industri dalam negeri kesulitan membeli bahan baku. "Ijin ini untuk mempermudah industri," katanya, tadi siang disela-sela pameran Four in One Mega Show di Jakarta International Expo.Asal tahu saja, harga bahan baku plastik saat ini telah melesat naik seiring dengan kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional. Untuk polyethilene, misalnya, harganya telah naik menjadi US$ 2.100 per ton dari US$ 1.700 per ton pada awal tahun. Sementara harga polyprophilene juga telah naik US$ 2.200 per ton dari US$ 1.800 per ton pada awal tahun.