JAKARTA. Pemerintah sedang mengkaji pembangunan kereta jalur cepat Jakarta-Bandung. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan, kajian ini sembari menunggu investor yang berminat menggarap kereta api jalur cepat tersebut.Sebelumnya, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menggandeng Japan Railway Technical Service dan Yahchiyo Engingeering Co. untuk mengkaji pembangunan kereta api tersebut. Dalam kajian tahap pertama tersebut, kereta api cepat ini akan berawal dari Stasiun Dukuh Atas melewati Stasiun Bekasi, Karawang dan berakhir di Stasiun Bandung dan Stasiun Gedebage. "Pembangunan jalur kereta ini akan dipusatkan di daerah-daerah metropolitan antara Jakarta-Bandung untuk memudahkan akses masyarakat Jakarta dan Bandung," papar Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas Panji Indra, Senin (19/3).Total investasi pembangunan jalur kereta api cepat ini sebesar Rp 56 triliun. Rinciannya, pekerjaan sipil sebesar Rp 24 triliun, pembangunan rel sebesar Rp 4 triliun, rolling stock Rp 4 triliun, akuisisi lahan Rp 2 triliun, kontingensi Rp 3 triliun dan sisanya untuk kepentingan biaya konstruksi lainnya dan pajak.Dalam studi tahap pertama ini nantinya kereta api jalur cepat akan beroperasi pada 2020 dengan 68 kereta. Lalu, pada 2040 berkembang menjadi 116 kereta dan pada 2040 sebanyak 134 kereta.Selain pembangunan kereta jalur cepat Jakarta-Bandung, pemerintah juga mengkaji kereta jalur Jakarta-Surabaya. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada 2020 mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah kaji kereta cepat Jakarta-Bandung
JAKARTA. Pemerintah sedang mengkaji pembangunan kereta jalur cepat Jakarta-Bandung. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan, kajian ini sembari menunggu investor yang berminat menggarap kereta api jalur cepat tersebut.Sebelumnya, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menggandeng Japan Railway Technical Service dan Yahchiyo Engingeering Co. untuk mengkaji pembangunan kereta api tersebut. Dalam kajian tahap pertama tersebut, kereta api cepat ini akan berawal dari Stasiun Dukuh Atas melewati Stasiun Bekasi, Karawang dan berakhir di Stasiun Bandung dan Stasiun Gedebage. "Pembangunan jalur kereta ini akan dipusatkan di daerah-daerah metropolitan antara Jakarta-Bandung untuk memudahkan akses masyarakat Jakarta dan Bandung," papar Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas Panji Indra, Senin (19/3).Total investasi pembangunan jalur kereta api cepat ini sebesar Rp 56 triliun. Rinciannya, pekerjaan sipil sebesar Rp 24 triliun, pembangunan rel sebesar Rp 4 triliun, rolling stock Rp 4 triliun, akuisisi lahan Rp 2 triliun, kontingensi Rp 3 triliun dan sisanya untuk kepentingan biaya konstruksi lainnya dan pajak.Dalam studi tahap pertama ini nantinya kereta api jalur cepat akan beroperasi pada 2020 dengan 68 kereta. Lalu, pada 2040 berkembang menjadi 116 kereta dan pada 2040 sebanyak 134 kereta.Selain pembangunan kereta jalur cepat Jakarta-Bandung, pemerintah juga mengkaji kereta jalur Jakarta-Surabaya. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada 2020 mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News