JAKARTA. Penerapan kebijakan kepemilikan tunggal alias single presence policy (SPP) bagi bank-bank BUMN agaknya bakal diwujudkan seperti bank-bank lain. Setelah mengajukan permintaan penundaan SPP hingga 2012, pemerintah saat ini tengah menggodok pembentukan komite yang akan menjadi semacam pengurus holding bank-bank pelat merah tersebut, yakni Komite Kebijakan Perbankan (KKP). Deputi Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Kementerian Negara BUMN Parikesit Soeprapto menuturkan, hasil diskusi dengan Bank Indonesia (BI) terkait tujuan pokok SPP bank pelat merah adalah agar bank-bank milik negara tersebut bisa bersinergi sehingga kinerjanya dapat didorong lebih efisien dan lebih bagus. "Perlu ada sinergi efisiensi dan ada semacam pusat komando. Untuk komandonya kami nanti membikin Komite Kebijakan Perbankan yang isinya adalah para komisaris bank-bank BUMN. Fungsi dari komite ini adalah sebagai perpanjangan tangan Menneg BUMN yang memediasi antara kepentingan Menteri dan Direksi," jelas Parikesit di Jakarta, Rabu (12/5).
Pemerintah Kaji Pembentukan Komite Kebijakan Perbankan
JAKARTA. Penerapan kebijakan kepemilikan tunggal alias single presence policy (SPP) bagi bank-bank BUMN agaknya bakal diwujudkan seperti bank-bank lain. Setelah mengajukan permintaan penundaan SPP hingga 2012, pemerintah saat ini tengah menggodok pembentukan komite yang akan menjadi semacam pengurus holding bank-bank pelat merah tersebut, yakni Komite Kebijakan Perbankan (KKP). Deputi Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Kementerian Negara BUMN Parikesit Soeprapto menuturkan, hasil diskusi dengan Bank Indonesia (BI) terkait tujuan pokok SPP bank pelat merah adalah agar bank-bank milik negara tersebut bisa bersinergi sehingga kinerjanya dapat didorong lebih efisien dan lebih bagus. "Perlu ada sinergi efisiensi dan ada semacam pusat komando. Untuk komandonya kami nanti membikin Komite Kebijakan Perbankan yang isinya adalah para komisaris bank-bank BUMN. Fungsi dari komite ini adalah sebagai perpanjangan tangan Menneg BUMN yang memediasi antara kepentingan Menteri dan Direksi," jelas Parikesit di Jakarta, Rabu (12/5).