Pemerintah kaji rencana kenaikan harga BBM



JAKARTA. Pemerintah mengaku belum akan mengambil keputusan untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi meski harga minyak mentah dunia diperkirakan bakal terus merangkak naik.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kenaikan harga minyak dunia bisa saja diikuti oleh penyesuaian harga BBM dalam negeri. Akan tetapi, pemerintah masih mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan menaikkan harga BBM. "Kalau harga BBM naik, pasti inflasi juga ikut naik. Apalagi menjelang Lebaran begini," ungkap Darmin pekan lalu.

Catatan saja, harga minyak mentah dunia kini merangkak naik di kisaran US$ 47,37 per barel untuk jenis Brent. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di kisaran US$ 44,74 per barel. Darmin memastikan, kalaupun ada penyesuaian harga BBM di kemudian hari hal itu baru akan diputuskan setelah Lebaran agar tidak menambah beban inflasi.


Meski begitu Darmin bilang, jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM, beban alokasi subsidi dari pemerintah sudah pasti bertambah. "Kalau harga BBM tidak naik, kita bisa menaikkan subsidi lagi sampai Rp 60 triliun. Daripada seperti itu, mending harganya naik," tutur Darmin.

Menurut Darmin, pemerintah telah memiliki perhitungan tersendiri dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia. Sejauh ini, pemerintah masih mengupayakan agar laju inflasi tidak kebablasan. "Setelah Lebaran, akan ada rapat koordinasi lagi dengan presiden," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie