JAKARTA. Pertamax bebas Pajak Pertambahan Nilai alias PPN, tampaknya, bukan mustahil. Saat ini, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan sedang menghitung untung rugi penghapusan pajak 10% atas bahan bakar minyak nonsubsidi itu. Pelaksana tugas Kepala BKF Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, penghapusan PPN Pertamax jelas bakal berdampak pada anggaran negara. Soalnya, penerimaan negara akan berkurang. Tapi, "Kalau PPN dihapus, jumlah pengguna Pertamax akan naik," ujar Bambang. Bila tanpa PPN, harga Pertamax yang kini Rp 8.700 per liter akan turun Rp 870 menjadi Rp 7.830 per liter saja. Otomatis, pengguna Pertamax yang sempat beralih ke premium akan kembali lagi ke bahan bakar nonsubsidi ini. Dan, konsumsi premium akan berkurang. Buntutnya, anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak membengkak. Jadi, "Kami akan lihat, apakah menghapus PPN Pertamax bisa menguntungkan APBN kita," kata Bambang.
Pemerintah kaji untung rugi penghapusan PPN pertamax
JAKARTA. Pertamax bebas Pajak Pertambahan Nilai alias PPN, tampaknya, bukan mustahil. Saat ini, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan sedang menghitung untung rugi penghapusan pajak 10% atas bahan bakar minyak nonsubsidi itu. Pelaksana tugas Kepala BKF Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, penghapusan PPN Pertamax jelas bakal berdampak pada anggaran negara. Soalnya, penerimaan negara akan berkurang. Tapi, "Kalau PPN dihapus, jumlah pengguna Pertamax akan naik," ujar Bambang. Bila tanpa PPN, harga Pertamax yang kini Rp 8.700 per liter akan turun Rp 870 menjadi Rp 7.830 per liter saja. Otomatis, pengguna Pertamax yang sempat beralih ke premium akan kembali lagi ke bahan bakar nonsubsidi ini. Dan, konsumsi premium akan berkurang. Buntutnya, anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak membengkak. Jadi, "Kami akan lihat, apakah menghapus PPN Pertamax bisa menguntungkan APBN kita," kata Bambang.