KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengawal realisasi target pembangunan dan pengoperasian 4 fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) pada tahun ini. Dengan tambahan keempat smelter ini, maka akan terdapat 23 smelter secara keseluruhan yang selesai dibangun pada akhir tahun ini jika target berhasil direalisasi. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, sebanyak 2 dari target 4 smelter sudah selesai 100% secara fisik. Kedua smelter itu meliputi smelter milik PT Smelter Nikel Indonesia dan smelter Nikel PT Cahaya Modern Metal Industri di Banten. “Yang PT Cahaya Modern Metal Indonesia sudah berproduksi, namun PT Smelter Nikel Indonesia masih ada kendala finansial, masih perlu dukungan pendanaan dari institusi keuangan,” ujar Ridwan dalam konferensi pers capaian kinerja sektor minerba triwulan III, Selasa (26/10).
Turut hadir di acara, Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM Sugeng Mujiyanto mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya mempertemukan pihak PT Smelter Nikel Indonesia dengan pihak perbankan nasional. Baca Juga: Kemenperin dukung pembangunan smelter Freeport Indonesia di Kawasan Industri JIIPE Sebagian dari pihak perbankan itu, kata Sugeng sudah mulai menunjukkan ketertarikan untuk turut mendanai smelter PT Smelter Nikel Indonesia, hanya saja pihak perbankan tersebut masih mengkaji sejumlah faktor. “Sebagai contoh adalah kelayakan, kemudian risiko yang ada, nah ini sedang dikaji oleh perbankan nasional kita, dan berharap dalam waktu dekat ini itu sudah akan terjadi kesepakatan,” ujar Sugeng.