JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara, Selasa (12/8) mendatang. Dalam lelang ini, pemerintah menargetkan bisa menyerap dana Rp 1,5 triliun. Lelang ini menawarkan dua sukuk negara berbasis proyek (Project Based Sukuk) yaitu seri PBS005 (
reopening) dan PBS006 (
reopening). Selain itu juga akan dilelang sukuk negara dengan seri SPN-S 13022015 (
new issuance). Seri PBS005 akan jatuh tempo 15 Apr 2043 mendatang. Seri ini ditawarkan dengan imbalan 6,75%. Adapun seri PBS006 akan jatuh tempo 15 Sept 2020 dan ditawarkan dengan imbalan 8,25%.
Untuk seri SPN-S 13022015 bertenor pendek enam bulan dan akan jatuh tempo 13 Feb 2015. Surat utang ini menawarkan imbalan secara diskonto. Ariawan, analis Sucorinvest Central Gani memperkirakan permintaan investor untuk lelang sukuk tidak akan jauh beda dari dua kali lelang sukuk terakhir. Dia memprediksi, total permintaan yang masuk akan berkisar Rp 1,5 triliun hingga Rp 3 triliun. "Hal ini karena volatilitas pasar masih tinggi. Data-data ekonomi juga masih variatif sehingga investor kemungkinan juga belum akan terlalu agresif," ujar Ariawan, Jakarta, Kamis (7/8). Dia memperkirakan investor akan meminta
yield dikisaran 6% untuk seri SPN 13022015. Sedangkan untuk seri PBS006 dan PBS005 masing-masing dikisaran 8% dan 9%. Lelang akan digelar pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Pengumuman lelang akan dilakukan pada hari yang sama pada pukul 15.30. Sedangkan setelmen akan dilakukan pada 15 Agustus 2014.
Lelang tersebut akan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen sukuk negara. Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam. Pada prinsipnya semua pihak baik investor individu ataupun institusi dapat menyampaikan penawaran pembelian atau bids dalam lelang. Namun, dalam pelaksanaannya penyampaian bids harus melalui peserta lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementrian Keuangan. Berikut peserta lelang; 1. Bank Mandiri 2. Bank Rakyat Indonesia 3. Bank Negara Indonesia 4. Bank Permata 5. Bank Panin 6. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) 7. Bank OCBC NISP 8. Standard Chartered Bank 9. Bank CIMB Niaga 10. Bank Internasional Indonesia 11. Citibank 12. Bank Negara Indonesia Syariah 13. Bank Central Asia 14. Deutsche Bank AG 15. Danareksa Sekuritas 16. Mandiri Sekuritas 17. Trimegah Sekuritas 18. Bahana Securities Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia