KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan pagu indikatif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah merancang defisit APBN 2022 pada kisaran Rp 562,6 triliun hingga Rp 596,7 triliun atau 2,81% hingga 2,95% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudistira, mengatakan, pemerintah bisa kembali ke defisit normal di bawah 3% PDB, yang sejalan dengan mandat Undang-Undang (UU) no. 2 tahun 2022, asalkan penghematan belanja dilakukan dengan menyasar belanja non subsidi energi dan pangan. “Jika penghematan belanja asalkan menyasar pada belanja non subsidi energi dan pangan masih dimungkinkan,” tutur Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (14/4).
Pemerintah Kembalikan Defisit di Bawah 3% di 2023, Ekonom: Asal Ada Penghematan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan pagu indikatif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah merancang defisit APBN 2022 pada kisaran Rp 562,6 triliun hingga Rp 596,7 triliun atau 2,81% hingga 2,95% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudistira, mengatakan, pemerintah bisa kembali ke defisit normal di bawah 3% PDB, yang sejalan dengan mandat Undang-Undang (UU) no. 2 tahun 2022, asalkan penghematan belanja dilakukan dengan menyasar belanja non subsidi energi dan pangan. “Jika penghematan belanja asalkan menyasar pada belanja non subsidi energi dan pangan masih dimungkinkan,” tutur Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (14/4).