JAKARTA.Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengklaim kebijakan diversifikasi pasar ekspor mulai menunjukkan hasil. Dia mengaku angka ekspor ke negara Afrika melonjak 300%. Gita menilai tren ini sangat positif mengingat di tengah bayang-bayang ketidakpastian perekonomian global saat ini. "Saya rasa akan jauh lebih positif dan saya cukup optimis kita bisa meningkatkannya," katanya, Senin (15/10).Pemerintah melakukan diversidikasi pasar ekspor akibat krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Gita mengaku, ekspor mulai tertekan akibat krisis yang menghantam Eropa dan Amerika Serikat tersebut.Sehingga, dia mengatakan, pemerintah harus membidik pasar lain selain Amerika Serikat dan Eropa. Sasarannya adalah Afrika dan Amerika Selatan untuk mengatasi tekanan ekspor. Kondisi ini pula yang memunculkan paradigma baru dalam perdagangan globa, yakni kerjasama negara Selatan-Selatan. Gita menyebutkan ada 122 negara yang masuk dalam definsi Selatan ini. "Ini bagus sekali untuk kita bisa mengedepankan semangat untuk meningkatkan volume ekspor dikalangan negara-negara Selatan," jelasnya.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka World Export Development Forum (WEFD) 2012 juga menggarisbawahi peningkatan kerjasama perdagangan Selatan-Selatan. Menurutnya, kerjasama ini menjadi solusi dari lesunya perekonomian global saat ini. SBY menyakini tren perdagangan Selatan-Selatan bakal jauh menjanjikan masa depan ketimbang tetap fokus pada pasar tradisional selama ini. Ini sejalan dengan prediksi Bank Pembangunan Asia bahwa pangsa pasar perdagangan Selatan-Selatan akan naik dua kali lipat pada perdagangan global.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah klaim ekspor ke Afrika melonjak 300%
JAKARTA.Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengklaim kebijakan diversifikasi pasar ekspor mulai menunjukkan hasil. Dia mengaku angka ekspor ke negara Afrika melonjak 300%. Gita menilai tren ini sangat positif mengingat di tengah bayang-bayang ketidakpastian perekonomian global saat ini. "Saya rasa akan jauh lebih positif dan saya cukup optimis kita bisa meningkatkannya," katanya, Senin (15/10).Pemerintah melakukan diversidikasi pasar ekspor akibat krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Gita mengaku, ekspor mulai tertekan akibat krisis yang menghantam Eropa dan Amerika Serikat tersebut.Sehingga, dia mengatakan, pemerintah harus membidik pasar lain selain Amerika Serikat dan Eropa. Sasarannya adalah Afrika dan Amerika Selatan untuk mengatasi tekanan ekspor. Kondisi ini pula yang memunculkan paradigma baru dalam perdagangan globa, yakni kerjasama negara Selatan-Selatan. Gita menyebutkan ada 122 negara yang masuk dalam definsi Selatan ini. "Ini bagus sekali untuk kita bisa mengedepankan semangat untuk meningkatkan volume ekspor dikalangan negara-negara Selatan," jelasnya.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka World Export Development Forum (WEFD) 2012 juga menggarisbawahi peningkatan kerjasama perdagangan Selatan-Selatan. Menurutnya, kerjasama ini menjadi solusi dari lesunya perekonomian global saat ini. SBY menyakini tren perdagangan Selatan-Selatan bakal jauh menjanjikan masa depan ketimbang tetap fokus pada pasar tradisional selama ini. Ini sejalan dengan prediksi Bank Pembangunan Asia bahwa pangsa pasar perdagangan Selatan-Selatan akan naik dua kali lipat pada perdagangan global.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News