Pemerintah Klaim Kasus Ledakan Tabung Gas Tertangani



JAKARTA. Setelah beberapa minggu bom elpiji meledak di mana-mana, kini pemerintah menglaim sudah menangani kasus ledakan tabung gas elpiji dengan baik. Ke depan pemerintah bahkan berani memperkirakan kasus ledakan gas bakal terus berkurang.

Memang sejak program konversi minyak tanah ke gas pada 2007, pemerintah mengakui ada banyak kasus ledakan gas. Tahun 2009 kemarin, ada 55 kasus ledakan yang mengakibatkan enam korban meninggal dan 81 korban luka-luka. Angka ini lebih besar dari tahun 2008 dengan 40 kasus yang mengakibatkan lima orang meningkat dan 40 luka-luka. “Pemerintah sudah membentuk Tim Koordinasi Pengamanan Penggunaan Gas Elpiji 3 Kg pada 7 Juli kemarin,” kata Agung Laksono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), saat Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII, Kamis (22/7).

Dari tim tersebut, sudah menemukan penyebab ledakan-ledakan. Yakni terjadi pada selang, regulator, rubber seal, dan zat pembau yang kurang menyengat. “Sedang untuk tabung yang meledak, belum pernah terjadi,” kata Agung.


Untuk mencegah terulangnnya hal tersebut, tim sudah menyiapkan berbagai langkah. Diantaranya, memproduksi selang dan regulator yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu, pemerintah juga memperketat pengawasan dan sistem pendistribusian tabung gas elpiji serta aksesorisnya. “Dan yang penting, kami akan gencar mensosialisasikan ke rumah-rumah tentang penggunaan tabung gas elpiji secara benar,” kata Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.