KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun defisit neraca perdagangan pada November 2018 semakin melebar yakni US$ 2,05 miliar, pemerintah mengklaim kebijakan menekan impor sudah mulai terasa efeknya. Kebijakan tersebut antara lain kebijakan B20 dan pengendalian impor melalui kenaikan tarif PPh pasal 22. "Pada bulan November impor bahan bakar minyak (BBM) sudah mulai turun dan penurunan harga CPO bisa dicegah. Begitu juga kenaikan tarif PPh pasal 22 telah berhasil menurunkan barang konsumsi," ungkap Deputi bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian koordinasi Perekonomian Iskandar Simorangkir saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (18/12). Iskandar juga mengatakan pemerintah masih akan fokus pada Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XVI terutama tax holiday dan daftar negatif investasi (DNI).
Pemerintah klaim kebijakan pengendalian impor mulai terasa efeknya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun defisit neraca perdagangan pada November 2018 semakin melebar yakni US$ 2,05 miliar, pemerintah mengklaim kebijakan menekan impor sudah mulai terasa efeknya. Kebijakan tersebut antara lain kebijakan B20 dan pengendalian impor melalui kenaikan tarif PPh pasal 22. "Pada bulan November impor bahan bakar minyak (BBM) sudah mulai turun dan penurunan harga CPO bisa dicegah. Begitu juga kenaikan tarif PPh pasal 22 telah berhasil menurunkan barang konsumsi," ungkap Deputi bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian koordinasi Perekonomian Iskandar Simorangkir saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (18/12). Iskandar juga mengatakan pemerintah masih akan fokus pada Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XVI terutama tax holiday dan daftar negatif investasi (DNI).