Pemerintah Klaim Stok Beras Aman dan Harga Terjangkau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan stok beras secara nasional aman dengan harga yang terjangkau. Pemerintah memastikan stabilitas harga beras nasional tetap terjaga. Sejumlah langkah strategis seperti operasi pasar dan penyerapan gabah petani telah dilakukan. 

Untuk menghadapi berbagai kemungkinan, Pemerintah terus mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan secara nasional. 

"Beras pengaruhnya terhadap inflasi tinggi sekali. Oleh karena itu, Pemerintah terus mengecek stok di pasar, salah satunya Pasar Induk Beras Cipinang. Memang kenyataannya, Agustus—September harga beras naik. Salah satunya disebabkan kenaikan harga gabah," ujar Mendag Zulkifli Hasan.


Baca Juga: Jadi Salah Satu Pendorong Inflasi, Ini Penyebab Kenaikan Harga Beras

Mendag Zulkifli Hasan menyebut, Pemerintah telah melakukan beberapa langkah. Salah satunya dengan memenuhi permintaan pasar. "Kita memenuhi pasar, tidak hanya di Pasar Induk Cipinang, tetapi juga seluruh tanah air," tandasnya.

Mendag Zulkifli Hasan berharap Pemerintah Daerah merespons dengan cepat gejolak harga barang kebutuhan pokok. Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan kepala daerah untuk terus memantau  harga barang kebutuhan pokok, seperti beras.

"Berapapun gejolak harga yang terjadi di pasar, Pemerintah Daerah diharapkan tetap menjaga sesuai harga standar. Misalnya dengan subsidi harga sehingga harga tidak bergejolak," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga mengungkapkan, Pemerintah akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar harga beras dapat terkendali, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

"Diharapkan operasi pasar dilakukan serempak di seluruh tanah air, terutama di daerah yang mengalami kenaikan signifikan agar harga terkendali," tutupnya.

Baca Juga: Cadangan Beras Pemerintah 800.000 Ton, Badan Pangan Nasional Dorong Serapan Bulog

Sementara Menhub Budi Karya mengungkapkan, Kementerian Perhubungan siap untuk mengirimkan beras dan komoditas lainnya ke berbagai daerah seluruh Indonesia. Salah satunya melalui tol laut yang relatif fleksibel dan bisa dilakukan setiap saat. Kementerian Perhubungan juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan daerah untuk memperlancar transportasi.

Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo menambahkan, kenaikan harga beras tidak bisa dihindari. Penyebabnya di antaranya kenaikan biaya tanam dan kenaikan biaya distribusi. Untuk itu, Pemerintah, melalui Bulog akan mendukung pasar dengan menyerap beras sesuai dengan harga yang telah ditentukan Pemerintah. 

Arif menyebut, stok Bulog hari ini sekitar 800 ribu ton dan Pemerintah akan menyerap beras hingga 1,2 juta ton. Jadi berapapun yang diminta pasar seperti Cipinang, akan dipenuhi. Bapanas beserta pemangku kepentingan terkait selalu memperhatikan stok beras dan barang penting lainnya karena inflasi dari volatile food ini yang masih bisa kita kendalikan.

Senada dengan Arif, Wamentan Harvick menyampaikan, Kementan berkonsentrasi penuh dalam menjaga ketersediaan produksi beras sesuai target. Pada tahun ini, produksi cukup namun karena ada  situasi yang tidak bisa dihindari yang mengganggu distribusi dan penyerapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .